News
Usai KTT LB OKI, Harapan Presiden Jokowi: Open Debate Situasi Palestina di Dewan Keamanan PBB

Jakarta (MI) – Presiden Joko Widodo mengungkapkan harapannya agar pertemuan KTT LB OKI yang baru saja selesai diselenggarakan di Istanbul, Turki, dapat menghasilkan tindakan nyata. Jokowi berharap agar negara-negara anggota OKI dapat mengupayakan perjuangan yang lebih, dalam merespons situasi Palestina di Dewan Keamanan PBB.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi setibanya di Tanah Air, pada Kamis, 14 Desember 2017, usai mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTTLB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membicarakan persoalan terkait Palestina.
“Di Dewan Keamanan PBB, negara-negara OKI harus dapat memastikan adanya pertemuan open debate mengenai situasi di Palestina,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers, yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Selain itu, Jokowi juga menyerukan agar negara-negara anggota OKI mendukung penuh upaya Palestina untuk mendapatkan status keanggotaan di sejumlah organisasi internasional. Dalam hal ini, negara-negara anggota OKI diharapkan untuk memulai lobi kepada negara-negara lain.
“Anggota OKI juga harus mendukung setiap pencalonan Palestina dalam keanggotaan di berbagai organisasi internasional dan negara OKI harus memulai lobi dukungan kepada negara-negara gerakan nonblok,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengemukakan bahwa KTTLB OKI yang dilaksanakan pada Rabu kemarin itu menghasilkan sejumlah kesepakatan.
“Pertama, menghasilkan resolusi OKI mengenai Al-Aqsa. Kedua, menghasilkan komunike final OKI, dan yang ketiga menghasilkan deklarasi Istanbul,” Jokowi menjelaskan.
Sebelumnya, dalam pidatonya di forum tersebut, Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan enam poin penting terkait usulan sikap negara-negara anggota OKI, yang kesemuanya mendukung kemerdekaan dan eksistensi negara Palestina. (WR)