HeadlineNews

Wanita Indonesia Lebih Suka Disebut Ibu daripada Emak-Emak

MATAINDONESIA.ID – Penyebutan emak-emak sekarang ini menjadi tren setelah sejumlah tokoh politik mengusung nama ini. Namun Ketua Kongres Wanita Indonesia, Giwo Rubianto Wiyogo tidak sepakat jika perempuan Indonesia disebut “emak-emak”.

Hal itu disampaikan Giwo dalam sambutannya di acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35. “Kami tidak mau, kalau kita perempuan-perempuan Indonesia dibilang ‘emak-emak’. Kami tidak setuju,” ujar Giwo dalam, Jumat (14/09/2018).

Giwo mengatakan, kongres perempuan Indonesia II tahun 1935 di Jakarta menghasilkan beberapa keputusan penting. Salah satunya adalah kewajiban utama wanita Indonesia, yakni menjadi “ibu bangsa”.

“Perempuan Indonesia yang sudah mempunyai konsep ibu bangsa sejak tahun 1935 sebelum kemerdekaan. Tidak ada the power of emak-emak, yang ada the power of ibu bangsa,” ujarnya.

Hadir pada acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35, Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta istri GKR Hemas, dan Presiden ICW Jungsook Kim.

Presiden Joko Widodo yang hadir dan memberikan sambutan menyampaikan hal yang sama. Bagi Jokowi mendidikan anak bangsa sebagai penerus bangsa kemudian memperbaiki mentalitas bangsa ini, lalu menjaga moral, menjaga alam, dan menggerakan ekonomi masyarakat adalah tugas dari ibu bangsa. “Mendidik anak bangsa menjadi penerus bangsa adalah tugas ibu bangsa,’’ ujarnya. (Jason Godzali)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close