News
Waspada, Suhu Dunia Akan Naik 1,5 Derajat Celsius

MATA INDONESIA, SEOUL – Suhu udara dunia diperkirakan akan naik 1,5 celsius pada tahun 2030 sampai 2051. Kenaikan suhu ini masih beresiko bagi alam dan umat manusia.
Hasil penelitian PBB menyebutkan, kondisi tersebut dipastikan terjadi jika negara-negara di seluruh dunia gagal menghentikan laju pemanasan global.
Laporan yang dihasilkan dalam pertemuan Panel Antarpemerintahan Perubahan Iklim PBB (IPCC) ini, akan menjadi panduan sainstifik untuk para pembuat kebijakan agar bisa mengimplementasikan Kesepakatan Paris 2015.
Adapun poin utama kesepakatan tersebut adalah menjaga ambang batas suhu bumi di bawah dua derajat celcius. Tiap negara juga harus berupaya menekan hingga 1,5 derajat Celcius di atas suhu bumi pada masa pra-industri.
“Dengan hukum kimia dan fisika bisa membatasi pemanasan menjadi 1,5 celsius. Tapi untuk melakukan itu dibutuhkan perubahan yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata Ketua Panel, Jim Skea di Incheon, Senin 8 Oktober 2018.
Suhu udara sebelumnya sudah naik 1 derajat celsius di pertengahan 1800-an. Ketika industrialisasi meningkatkan emisi karbondioksida.
Kondisi itu membuat IPCC menyarankan negara-negara anggota untuk mengubah cara mereka dalam mengggunakan lahan dan energi, serta membangun gedung, infrastruktur transportasi dan kota.
Negara-negara anggota juga diingatkan bahwa memotong emisi karbon mereka tidak akan mampu menghentikan kenaikan suhu ini. Untuk mempertahankan kenaikan 1,5 derajat celsius, karbondioksida hasil produksi manusia harus turun lebih dari 45 persen pada tahun 2030.
Diharapkan, tidak ada lagi karbondioksida yang diciptakan manusia pada 2050. Jika bisa mempertahankan kenaikan suhu udara global sebanyak 1,5 derajat celsius, maka energi terbarukan harus bisa memenuhi kebutuhan listrik sebesar 70 sampai 80 persen pada tahun 2050.
“Saat ini baru 25 persen energi terbaru memenuhi kebutuhan listrik di seluruh dunia.”
IPCC menyarankan setiap negara bisa menggunakan teknologi carbon capture and storage (CCS), yang mampu menyimpan karbon. Melalui teknologi ini, penggunaan sumber daya gas alam akan turun menjadi 8 persen, dan penggunaan batu bara akan turun antara 0 sampai 2 persen.
Tapi dalam laporan ini tidak disebutkan apakah penggunaan sumber daya minyak juga bisa diturunkan atau tidak. Hanya menyebut langkah-langkah seperti menanam hutan, menggunakan bioenergi atau CCS tidak terbukti ampuh dalam skala besar.
Dampak kenaikan 1,5 derajat celsius akan membuat ketinggian air laut 10 cm, atau lebih rendah dibandingkan kenaikan 2 derajat celsius pada tahun 2100 mendatang. Terumbu karang akan menurun 70 sampai 90 persen sementara jika naiknya 2 derajat terumbu karang akan punah sama sekali. (Rayyan Bahlamar)