
MATA INDONESIA, JAKARTA-Para ilmuan penggalian situs kuno di Louyang, Henan, China menemukan sebuah guci tua yang diduga berisi wine dan diperkirakan berusia 2.000 tahun.
Guci tersebut ditemukan pada makam Dinasti Han Barat, setelah dibuka berisi cairan berwarna kuning jernih dengan berat mencapai 3,5 liter. Begitu para arkeolog membuka tutupnya, aroma cairan yang ada di dalamnya seperti aroma minuman beralkohol.
“Baunya seperti wine,” ujar Kepala Lembaga Relief Kebudayaan dan Arkeologi Luoyang, China, ShiJiazhen.
Dia mengatakan cairan yang ditemukan ini perlu dilakukan penelitian laboratorium lebih lanjut sehingga tim dapat memastikan bahan-bahannya secara akurat.
Mereka akan melakukan penelitian laboratorium pada barang-barang yang ditemukan di ruang makam utama.
Menurutnya, terdapat minuman tradisional China kuno yang terbuat dari beras dan bijian sorgum yang difermentasikan. Minuman tersebut masuk dalam kategori minuman beralkohol. Tak hanya ini, para ilmuwan juga menemukan hal serupa milik Dinasti Han Barat.
Sebab penggalian situs arkeologi dilakukan membentang dari 202 SM hingga 8 M. Sebagian besar winenya mengandung senyawa perunggu yang rumit.
Sebelumnya pada tahun 2013 ditemukan wadah keramik yang diduga sebagai tempat penyimpanan sari anggur di situs arkeologi di utara Yunani. Analisis residu dari wadah keramik dari 4.200 SM menunjukkan pembuatan wine di Yunani ribuan tahun lalu.
Para peneliti melakukan penggalian di situs arkeologi bernama Dikili Tash yang berlokasi 1,2 mil dari kota kuno Philipi dan telah dihuni sejak 6.500 SM.