News
Enggar Tiasto (Mendag) : ' Sejauh Ini Sentimen Bisnis Positif, Mendorong Ekonomi Indonesia Stabil dan Meningkat"

JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat pada 2018-2019 ini, walaupun ia mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada dibawah Vietnam. Tahun ini pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 6,81 persen, sedangkan Indonesia –data Badan Pusat Statistik (BPS) — pertumbuhan kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen (lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2017 sebesar 5,01 persen).
Menurut Enggar, pertumbuhan ekonomi Vietnam itu terjadi lantaran sangat membuka dirinya untuk asing. “Kita juga akan segera menindaklanjuti perjanjian perdagangan bebas, jadi tak usah khawatir, semua akan berjalan dengan baik. Kita akan kawal terus dan pertumbuhan kita di atas 5 persen.
Tahun ini, akan dimulai perjanjian perdagangan bebas dengan Australia, yaitu investasi dan jasa. “Kemudian, menyusul 10 negara Asean, ditambah India, Tiongkok, dan New Zealand,” Jadi, Indonesia akan berada dalam zona perdagangan bebas pada hampir separuh penduduk dunia. Kemudian akan berlanjut dengan Eropa. “Semua akan kita selesaikan awal tahun depan,” katanya.
Bank Dunia memprediksi pertumbuhan Indonesia 2018 tidak berubah yakni 5,3 persen. Bank Pembangunan Asia ( ADB) juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen pada tahun 2018 dan 2019. Proyeksi ini seiring dengan naiknya laju investasi dan membaiknya konsumsi rumah tangga.
Disebutkan, laju investasi diperkirakan akan terus meningkat, didorong oleh sentimen bisnis yang positif dari reformasi struktural, bersama dengan pemerataan dan percepatan sejumlah proyek strategis nasional.
ADB menyebutkan, manajemen makroekonomi Indonesia yang kuat dan reformasi struktural telah mendorong momentum investasi. Jika Indonesia dapat terus menjaga keberlanjutan upaya reformasi, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dan inklusif.