Gaya Hidup

2017, Indonesia Juara Dua Konsumsi Mi Instan Terbanyak Sedunia

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Wahai para pecinta mi instan Indonesia mulai dari kalangan elit sampai anak kost dan pengangguran. Kamu harus tahu, ternyata konsumsi mi instan di negara kita menduduki peringkat kedua di dunia, setelah Cina.

Dalam laporan terbaru World Instant Noodle Association (WINA), konsumsi mi instant sedunia tahun 2017 mencapai lebih 100 juta porsi.

Di posisi pertama, masyarakat Cina mengkonsumsi 38,970 juta porsi mi instan, disusul juara dua Indonesia dengan 12,620 juta porsi.

Peringkat ketiga, Jepang tertinggal cukup jauh dari Indonesia. Masyarakat Negeri Sakura itu pada tahun 2017 hanya mengkonsumsi 5,660 juta porsi mi instan.

India dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia ternyata masyarakatnya kurang meminati mi instan. Negara ini hanya mencatat jumlah 5,420. Disusul selanjutnya  Vietnam, Amerika Serikat, Filipina, Korea Selatan, Thailand, dan Brazil.

Skor porsi konsumsi yang berbeda jauh antara Indonesia dan Jepang menjadi perhatian khusus. Alasannya, Jepang dianggap sebagai negara yang pertama kali memproduksi dan mengkonsumsi mi instan pada 1958.

Barulah pada 1968, mi instan dengan merek ‘Supermie’ lahir di Indonesia. Terpaut satu dekade lamanya, konsumsi mi instan di Indonesia mulai meroket.

Banyaknya permintaan mi instan ditandai dengan bermunculannya banyak merek setelah Supermie. Sebut saja seperti Intermi, Sarimi, hingga yang konsumsi dalam negeri hingga ekspornya ‘gila-gilaan’, yakni Indomie.

Meski bukan makanan pokok, tapi mi instan dianggap sebagai makanan penyelamat oleh banyak kalangan, terutama anak kuliahan, anak kost dan pengangguran.

Fenomena konsumsi mi instan yang membludak juga dapat dilihat ketika terjadi bencana alam atau konflik di suatu daerah yang membuat perekonomian lumpuh. Mi Instan jadi makanan paling diandalkan untuk mengganjal perut.

Jadi tak heran, konsumsi mi instan Indonesia menduduki peringkat dua di dunia tahun 2017.

Mi Instan, ‘satu kurang, dua berlebihan’. (Hendra Supusepa)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close