
MATA INDONESIA, JAKARTA – Fenomena puting beliung yang disertai hujan deras menghantui warga Bogor Kamis sore 6 Desember 2018 kemarin. Sejumlah pohon tumbang, ratusan rumah rusak hingga 1 orang tewas akibat bencana tersebut.
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra, penyebab terjadinya puting beliung itu karena bentukan awan kumulonimbus yang cukup matang di wilayah Bogor Selatan. Kondisi ini berpotensi terjadi selama puncak musim hujan yang berlangsung di wilayah Bogor hingga akhir Februari 2019.
“Hasil awan CB (kumulonimbus) itu antara lain angin kencang, petir, dan hujan lebat,” kata Hadi di Jakarta, Jumat 7 Desember 2018.
Diberitakan sebelumnya, cuaca buruk, mendung, dan gelap itu terjadi di empat kelurahan wilayah Bogor Selatan. Yakni di Kelurahan Cipaku, Kelurahan Batutulis, Kelurahan Pamoyanan, dan Kelurahan Lawanggintung yang terjadi Kamis kemarin pukul 15.00 WIB.
Dampak puting beliung tersebut, satu orang meninggal dunia atas nama Eni Retno (46), warga Perumahan Bogor Nirwana Residence, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, yang mobilnya tertimpa pohon tumbang.
Pohon-pohon tumbang akibat angin tersebut menimpa sedikitnya enam unit kendaraan yang melintas, baik mobil pribadi maupun angkutan umum, sehingga tampak ringsek.
Selain itu, ratusan rumah mengalami kerusakan karena atapnya diterjang angin puting beliung.
Hadi menambahkan, kecepatan angin yang melanda wilayah Batu Tulis, Lawang Gintung, dan sekitarnya di Kecamatan Bogor Selatan sekira 30 knot (50 km per jam) dalam satu hembusan.
“Sapuan angin biasanya mencapai sejauh 100 meter hingga 1 km mengikuti arah angin,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hujan ekstrem yang masih berpotensi terjadi, dengan melihat tanda-tanda seperti diawali dengan petir.
“Masyarakat diimbau kalau sudah terdengar petir jangan berada di lapangan, di bawah pohon, atau papan reklame,” kata Hadi.
Warga juga diminta untuk selalu mengikuti informasi cuaca dari BMKG melalui aplikasi yang bisa diunduh di Playstore Android dengan nama Info BMKG.
Peristiwa angin kencang yang melanda wilayah Batu Tulis, Bogor Selatan, menyebar luas melalui pesan sosial, bahkan video saat detik-detik angin melanda wilayah tersebut juga terekam oleh masyarakat.