
MATA INDONESIA, JAKARTA – Mendengar kata ‘perempuan’, kalian pasti langsung menilai mereka adalah pemilik sosok kalem nan cantik. Bahkan tak jarang kaum Adam menilai wanita sebagai makhluk yang istimewa sekaligus misteri alam yang terbesar kadang laki laki gagal memahaminya.
Saking gagal paham, para laki-laki tak sadar jika wanita memiliki sisi sadis yang terngiang oleh masyarakat dunia. Contohnya empat wanita yang direkomendasi paling sadis di dunia ini.
Mereka berasal dari berbagai latar belakang, ada yang berasal dari istri pemimpin besar, ilmuwan, dan tentara. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya:
1.Jiang Qing

Istri Mao Zedong, pemimpin besar Republik Rakyat Cina (RRC) bisa seenaknya saja membunuh banyak orang. Hal itu dilakukan karena dirinya memiliki kekuasaan luar biasa.
Jiang dikenal sebagai sosok yang paling bersemangat dengan doktrin Revolusi Kebudayaan. Ia memerintahkan penyiksaan dan penghinaan di depan publik terhadap orang-orang yang dianggap menentang Revolusi Kebudayaan. Dia memerintahkan pembuangan dan kerja paksa ribuan orang.
Tidak hanya itu, dia pula yang memerintahkan penghancuran seluruh karya seni tertua dan terindah di Cina. Dia membuat Cina nyaris tidak punya warisan peradaban.
Jiang cantik, tapi Sun Weishi – anak angat Zhou Enlai – lebih cantik. Jiang cemburu, dan memerintahkan Tentara Merah menjebloskan Sun ke penjara dan menyiksanya selama mungkin.
Sun tewas akibat siksaan, dan Jiang memerintahkan mengkremasi mayatnya agar Zhou Enlai tidak dapat memeriksanya. Tidak puas sekadar membunuh Sun, Jiang juga membunuh Sun Yang – kakak Sun Weishi.
Selama Revolusi Kebudayaan, Jiang melarang pementasan drama dan opera Cina, serta pemutaran film, kecuali untuk propaganda komunis. Saat kesehatannya menurun, dia menuduh perawat meracuninya.
Setelah Mao meninggal, Jiang ingin menjadi ketua partai. Bersama Gang of Four, Jiang sang monster dijebloskan ke penjara, tapi tidak untuk semua kejahatannya.
2. Dr Maya Kodnani, ‘Algojo’ Pembantai Muslim di India

Orang India pasti setuju menyebut Dr Maya Kodnani sebagai perempuan paling sadis di dunia. Dia yang merencanakan pembantaian terhadap minoritas Muslim di Naroda, negara bagian Ahmedabad, India. Sebanyak 97 orang, termasuk 36 wanita dan 35 anak-anak, tewas.
Kodnani merupakan seorang ahli kandungan yang mendirikan rumah sakit di Naroda, Ahmedabad, dan aktif sebagai anggota organisasi perempuan kelompok sayap kanan Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) – kelompok radikal Hindu yang membunuh Mahatma Gandhi.
RSS melahirkan Bharatiya Janata Party (BJP), partai berkuasa di India saat ini. Kodnani adalah anggotanya. Ia terpilih sebagai anggota Dewan Legislatif dari Naroda pada pemilihan umum 1998.
Ia mengatur pembantaian minoritas Muslim dan gerombolannya secara sistematis menyerang dan memperkosa Muslimah. Seluruh korbannya dibakar.
Berkat desakan aktivis hak asasi manusia, Kodnani digiring ke pengadilan dan dijatuhi hukuman 28 tahun penjara. Ia mendapat julukan gembong pembantaian Naroda.
3. Apache, Sniper Viet Cong

Tidak ada yang tahu nama sebenarnya sniper terkenal Viet Cong selama Perang Vietnam ini. Carlos Hitchcock, sniper marinir AS menilai Apache sebagai pemimpin peleton sniper yang beroperasi di Bukit 55 di wilayah Vietnam Selatan.
Tidak ada yang tahu berapa tentara AS yang menjadi korban. Hitchcock, dalam beberapa wawancaranya, mengatakan, “Apache terkenal dengan metode penyiksaannya. Mereka menyongkel mata, mengebiri, menguliti, dan mencabik-cabik tubuh lawan.”
November 1966, ketika Hitchcock tiba di Vietnam, Apache menculik marinir dan menyiksanya secara sadis. Tidak ada marinir AS yang berani beroperasi di Bukit 55. Apache bisa membunuh kapan saja dari kejauhan, atau menangkap dan menyiksa mereka sampai mati.
Hitchcock, bersama beberapa sniper lainnya, dikirim ke Bukit 55 untuk menghadapi Apache. Ia mendeteksi Apache dan peletonnya berhari-hari. Di satu kesempatan Hitchcock menemukan Apache dari kejauhan.
Ia menginformasikan lokasi Apache dan peletonnya ke penembak meriam. Dalam rekonstruksi yang dibuat History Channel terlihat tembakan meriam menewaskan satu anggota Apache. Hitchcock tidak membuang kesempatan untuk menghabisi semuanya dari jarak jauh.
Kisah Apache, dengan segala kesadisannya, berakhir. Dalam beberapa kali wawancara Hitchcock mengatakan, “Saya tidak menikmati semua pembunuhan yang saya lakukan, kecuali pembunuhan Apache.”
4. Ieng Thirith

Matanya terlihat layu, kulitnya pun mulai mengeriput. Tapi tidak ada yang menyangka jika wanita yang tergabung dalam Khmer Merah – sebuah rejim komunis – ini terlibat sebagai penyebab kematian 1,7 juta – seperlima penduduk Kamboja saat itu – mati akibat kelaparan, penyakit, kerja paksa, dan terbunuh.
Thirith adalah istri Ieng Sary, sekutu Pol Pot dan menteri luar negeri Kamboja saat itu. Kedekatan dengan Pol Pot membuatnya masuk kabinet sebagai menteri urusan sosial 1975-1979.
Ia bertanggung jawab mendistribusikan obat-obatan secara nasional, tapi kurangnya perawatan medis menyebabkan ribuan orang meninggal. Tidak ingin dipersalahkan, Thirith menuding agen asing berada di balik semua kematian itu.
Penelitian mengungkapkan kematian disebabkan ruralisasi paksa. Sebanyak 800 ribu penduduk Phnom Penh dipaksa hidup bertani di desa-desa, dan mereka terkena penyakit.
Tidak ingin dipersalahkan dunia, Thirith mengungkap bagaimana Pol Pot memerintahkan pembersihan kader lokal yang dianggap musuh revolusi. Orang-orang yang dianggap musuh revolusi ditangkap dan dibawa ke penjara S-21. Sebanyak 16 ribu orang disiksa sampai mati, atau dieksekusi.