Gaya HidupHeadline

5 Kota dengan Penanganan Lalu Lintas Terbaik Dunia, Jakarta Harus Belajar

MATA INDONESIA, JAKARTA – Persoalan lalu lintas di Jakarta sampai saat ini masih menjadi kendala besar pemerintah yang belum ada solusi jitu untuk menyelesaikannya. Macet, urak-urakan, pelanggaran dan kecelakaan adalah pemandangan biasa di jalan Jakarta, setiap hari.

Sudah banyak cara dilakukan pemerintah. Mulai dari memberlakuan sistem ganjil-genap untuk mengurai macet, atau melakukan tilang elektronik yang sedang dijalnkan saat ini untuk mengurangi pelanggaran. Tapi seberapa efektif? Kenapa Jakarta tidak belajar saja dari kota-kota besar di negara lain yang sukses menuntaskan masalah lalu lintasnya?

Ada beberapa kota besar di dunia yang sadar bahwa lalu lintas adalah tantangan signifikan sebagai implikasi dari pesatnya pertumbuhan. Mereka memutar otak, mencari cara dan melakukan inovasi penangan lalu lintas yang tepat, hingga akhirnya berhasil. Berikut 6 kota di dunia dengan penangana lalu lintas terbaik, mengutip berbagai sumber:

1. Stockholm, Swedia

Stockholm mengenakan biaya bagi kendaraan yang memasuki kota pada hari kerja antara pukul 06.30 sampai 18.30, dengan pengecualian bus, taksi, mobil eco-fuel, dan kendaraan darurat.

Hanya dalam dua tahun pertama, lalu lintas zona tol menurun 25 persen atau 1 juta kendaraan per hari. Dari hasil pungutan biaya itu didapatkan sekitar 300.000 dolar AS per hari yang dipakai untuk peningkatan layanan transportasi dan transit.

2. Hangzhou, Cina

Untuk mengurai kepadatan lalu lintas, pemerintah kota Hangzhou membuat program berbagi sepeda publik terbesar di dunia. Kota ini menawarkan 67 ribu sepeda publik dengan tiga ribu titik layanan dengan volume sewa harian rata-rata mencapai 230.000 kali.

Penyewaan sepeda itu menggunakan kartu pintar yang juga dapat digunakan untuk angkutan umum lainnya. Khusus warga non-lokal, maka harus membayar tunai. Uniknya, penyewaan ini bukan hanya menarik minat warga, tapi juga wisatawan mancanegara yang ingin menikmati sensasi keliling kota sambil mengayuh sepeda.

3. Barcelona, Spanyol

Pemerintah kota Barcelona menerapkan manajemen parkir dan kamera kontrol yang dianggap terbaik di dunia. Sensor di tempat parkir yang ditransmisikan melalui wi-fi kota akan memberikan warga informasi mengenai ketersediaan parkir, agar tak terjadi penumpukan di pinggir jalan.

Lalu, kamera kontrol akan dihubungkan dengan otoritas transportasi untuk mengontrol lalu lintas secara langsung. Jadi, pusat kontrol bisa mengurangi dan menambah durasi lampu hijau di setiap persimpangan sesuai dengan kondisi kepadatan jalan. Hebat ya.

4. Hong Kong, Cina

Hong Kong dikenal sebagai salah satu kota terpadat di Cina. Setelah melihat kepadatan lalu lintas yang sebelumnya parah, pemerintah Hong Kong lalu menggelontorkan dana besar untuk pengadaan Public Light Buses (PLB) untuk melayanai perjalanan ke area yang sulit terjangkau.

Dengan daya dukung 16 kursi, bus ini laris menjadi alat transportasi andalan warga Hong Kong karena dianggap lebih cepat dan efisien dibanding harus menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum lainnya.

5. London, Inggris

Di London, masyarakatnya mulai dibiasakan menggunakan aplikasi Electronic Journey Planner yang menyediakan informasi mengenai rute-rute di ibukota Inggris tersebut. Dengan aplikasi itu, pengguna juga dapat memilih beberapa moda transportasi sesuai tingkat kepadatan jalan, mulai dari kereta api, bus, transportasi sungai, sepeda hingga jalan kaki.

Versi mobile dari aplikasi itu juga menawarkan pelacakan jalan melalui GPS, pemesanan taksi, dan pemantauan lalu lintas secara langsung via online. (Ryan)

 

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close