
MATA INDONESIA, JAKARTA – Taruna Siaga Bencana (Tagana) dikerahkan Kementerian Sosial untuk membantu para korban terdampak tsunami di Banten dan Lampung. Mereka juga ditugaskan membangun dapur umum bagi warga yang mengungsi.
Dalam kondisi bencana yang menewaskan 43 orang tersebut, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pihaknya mengaktifkan sistem penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial. “Salah satunya mengerahkan Tagana dan relawan sosial, pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dan pelayanan sosial lainnya, serta advokasi dan layanan dukungan psikososial,” kata Agus di Jakarta, Minggu 23 Desember 2018.
Tim Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, diakuinya telah menurunkan Tagana untuk mendukung evakuasi, sekaligus mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman warga yang mengungsi.
“Sementara untuk pengiriman logistik tahap pertama akan dilaksanakan pagi ini setelah koordinaisi dengan Dinas Sosial dan Tagana Provinsi Banten dan Lampung,” kata dia.
Tagana Banten dan Lampung juga melakukan penyisiran ke lokasi terdampak, dan bahu-membahu melakukan evakuasi bersama personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, sukarelawan dan warga.
Selanjutnya pemerintah akan mengirimkan bantuan dari Gudang Pusat Bekasi ke Dinas Sosial Provinsi Lampung dan Dinas Sosial Provinsi Banten. Bantuan yang akan dikirim meliputi makanan, peralatan evakuasi, peralatan keluarga, sandang dan selimut, dan perlengkapan Tagana.
Pemerintah juga mengirim bantuan tenda serbaguna keluarga, tenda gulung, velbed dan kasur untuk warga yang mengungsi. Diberitakan sebelumnya tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan, pada Sabtu malam 22 Desember 2018.
Jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah karena pendataan belum menjangkau seluruh daerah terdampak.