News
Akhirnya Gajah Tertua di Dunia Menjemput Ajal dalam Usia 88 Tahun

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Sempat diklaim sebagai gajah tertua di dunia yang ada dalam penangkaran, akhirnya Dakshayani un menjemput ajalnya.
Gajah Asia berjenis kelamin betina itu mati dalam usia 88 tahun pada Selasa, 5 Februaru 2019 lalu di Kerala, India, setelah sakit-sakitan dan tak mau lagi makan apapun, sebagaimana dikutip dari AFP, Kamis 7 Februari 2019.
Selama ini, Dakshayani memiki julukan khusus, yakni Gaja Muthassi dalam bahasa India yang berarti ‘gajah nenek’. Dakshayani kerap dilibatkan dalam berbagai ritual keramat dan prosesi di kuil-kuil Hindu setenpat selama beberapa dekade terakhir.
Menurut dokter bedah yang menanganinya, T Rajeev, pada pukul 15.00 waktu setempat, tubuh gajah itu mulai menggigil dari bagian kepala. Lalu beberapa menit setelah itu, sang gajah menekukkan tubuh depannya dan berbaring, kemudian tak bernyawa lagi.
Selama beberapa tahun terakhir, Dakshayani telah menjalani diet khusus dengan hanya diberi makanan berupa buah nanas dan wortel. Tujuan diet itu disebut untuk melancarkan metabolisme tubuhnya.
Diet mulai diterapkan setelah gajah betina ini diketahui mengalami masalah kesulitan bergerak, terutama diduga karena berkurangnya fungsi mata akibat faktor usia.
Dakshayani juga sudah tidak diikutkan dalam ritual-ritual keagamaan Hindu selama tiga tahun terakhir. Gajah ini bahkan sempat dipindahkan ke penangkaran yang lebih baik di Thiruvananthapuram.
Banyak orang takjud dengan usia Dakshayani yang mencapai lebih dari 85 tahun. Padahal, biasanya gajah yang hidup di penangkaran hanya memiliki harapan rata-rata sampai 40 tahun saja. (Ryan)