News

Akibat Tsunami Selat Sunda, Banyak Penyu Langka Ikut Jadi Korban

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tsunami yang melanda kawasan perairan Selat Sunda, Sabtu 22 Desember 2018 telah memporak porandakan wilayah Banten hingga Lampung, ternyata korban dari peristiwa tersebut tidak hanya manusia saja.

Pasalnya, tim gabungan yang sedang mencari korban di hari kedua menemukan puluhan penyu yang terdampar di daratan di daerah Tanjung Lesung, Beach Club.

Salah satu petugas gabungan melalui sebuah unggahan video mengatakan meminta bantuan kepada para relawan untuk datang kesana membantu memindahkan penyu-penyu ini ke laut, karena semua yang terdampar masih hidup.

“Semua penyu yang terdampar masih hidup namun ditakutkan mati karena mereka terjebak di rerumputan air tawar,” katanya.

Petugas mengatakan alasan meminta bantuan, karena ukuran penyu yang terdampar cukup besar dan sangat berat sehingga tidak bisa diangkat sendiri, butuh banyak orang untuk membawanya. 

Penyu yang terdampar ini merupakan hewan langka dan dilindungi. Untuk itu diharapkan para relawan untuk datang secepatnya untuk membantu memindahkan penyu-penyu ini.

“Untuk lokasi penyu yang terdampar ada di sekitar Obyek wisata Tanjung Lesung, Bech Club, diharapkan segera datang,” katanya.

Diketahui, tsunami yang terjadi di perairan Selat Sunda memporak porandakan beberapa wilayah di Banten dan Lampung.

Menurut keterangan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam press releasenya pada Minggu 23 Desember 2018 menyebut Tsunami dimungkinkan akibat longsor bawah laut karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

Tak hanya itu, pada saat yang bersamaan terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama. Sehingga, terdapat kombinasi fenomena alam, yakni tsunami dan gelombang pasang.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close
Close