News
Begini Cara GP Ansor Hindari Upaya Memecah Belah Negeri Ini
Gerakan Pemuda Ansor mulai melakukan kegiatan Kirab Satu Negeri mulai Minggu 16 September 2018.

MATA INDONESIA, MERAUKE – Khawatir upaya memecah belah seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 terjadi lagi, Gerakan Pemuda Ansor mulai melakukan kegiatan Kirab Satu Negeri mulai Minggu 16 September 2018.
“Pagi ini kita memulai langkah pertama kita dalam Kirab Satu Negeri di lima titik terdepan Indonesia yaitu Merauke, Papua, Rote NTT, Miangas Sulawesi Utara, Nunukan Kalimantan Utara dan Sabang Aceh,” kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Merauke, Papua, Minggu 16 September 2018.
Yaqut menegaskan kirab itu dilatarbelakangi keprihatinan karena masih ada kelompok yang ingin mengubah dan merusak konsensus kebangsaan Indonesia dengan menggunakan agama sebagai alat politik dan sumber konflik.
Dia mengaku sudah menangkap gejala tersebut sejak Pilkada DKI Jakarta berlangsung awal 2017. Karenanya Yaqut menegaskan kegiatan itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan pemilihan presiden maupun legislatif yang akan berlangsung tahun depan.
Yaqut Cholil Qoumas menegaskan Kirab Satu Negeri tidak terkait dengan pemilihan presiden. “Kegiatan ini benar-benar untuk membangkitkan rasa kebangsaan dan perasaan satu Indonesia pada setiap hati warga negara Indonesia,” kata Yaqut.
Kirab yang diikuti 1945 peserta itu direncanakan berakhir di Kota Yogyakarta pada 26 Oktober 2018. Nantinya pada kegiatan ini akan dilakukan apel kebangsaan yang melibatkan sekitar 100 ribu anggota Banser dan dijadwalkan dihadiri Presiden Jokowi.
Kegiatan lainnya adalah membentangkan bendera merah putih sepanjang 1,5 kilometer di wilayah perbatasan RI dengan Papua Nugini di Skouw, Jayapura, besok Senin 17 September 2018.