News
Arus Mudik-Balik yang Nyaman Merupakan Bukti Pembangunan Jokowi

MATAINDONESIA.ID, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus memastikan musim mudik tahun ini bisa terlaksana dengan lancar. Pasalnya, musim mudik kali ini jadi ajang pembuktian kesuksesan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah.
Menurut Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, jika masyarakat merasakan kenyamanan saat mudik, maka bisa jadi modal Presiden Jokowi untuk bertarung di Pemilu 2019 mendatang.
“Perjalanan para pemudik di tahun politik harus dipastikan mengasyikkan untuk memberikan kesan yang baik pada seluruh masyarakat Indonesia. Kesan ini tentunya akan berbekas hingga saat Pilpres dan Pileg 2019 nanti,” ungkap Neng Eem di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6/2018).
Neng Eem mengatakan, pemerintah harus menggenjot sejumlah proyek penunjang mudik jelang Idul Fitri 1439 H. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus bisa memastikan bahwa pengerjaan beberapa ruas tol di Jawa dan luar Jawa selesai tepat waktu agar bisa digunakan saat warga pulang kampung. Mudik kali ini, lanjutnya menjadi taruhan bagi Presiden Jokowi yang dipastikan akan kembali maju di Pilpres 2019.
“Ini mudik di tahun politik. Pemerintah harus bisa memastikan bahwa instansi-instansi terkait sukses melaksanakan mudik sehingga berjalan lancar dan selamat,” kata Neng Eem.
“Mudik 2018 ini harus sukses, karena kalau tidak lancar, maka akan digunakan sebagai kampanye negatif bagi Jokowi oleh pesaing-pesaiangnya di Pilpres 2019,” tambah Neng Eem.
Neng Eem mencatat sejumlah upaya yang telah disampaikan Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, selaku pemegang kendali mudik 2018, dan Kemen PUPR, yang keduanya merupakan mitra Komisi V DPR RI yang membidangi Perhubungan dan Infrastruktur. Ia mengapresiasi persiapan kedua kementerian ini dalam menghadapi mudik tahun 2018, di antaranya dengan beroperasinya jalur Tol Jakarta-Surabaya sepanjang 759 km, meskipun 235 km di antaranya masih berupa ruas jalan yang fungsional.
“Untuk jalur tol yang sifatnya masih fungsional, Pemerintah diharapkan bisa memberikan layanan keamanan dan kenyamanan yang baik, meskipun tidak bisa optimal karenak kondisi ruas tolnya yang masih fungsional. Akan tetapi, aspek-aspek keamanan seperti penerangan jalan dan rambu-rambu lalu lintas harus dipastikan sudah terpasang dan beroperasi dengan baik,” pungkas Neng Eem.