News

Bank Indonesia: Tren Temuan Uang Palsu Naik Jelang Pemilu

Bandung (MI) – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, tren temuan uang palsu menjelang pelaksanaan pemilu cenderung naik. “Pas pemilu trennya naik,” kata Wiwiek di Bandung, Selasa (20/2/2018).

 

Catatan Bank Indonesia, temuan uang palsu di Jawa Barat paling banyak terjadi tahun 2014 bersamaan dengan pemilu legislatif dan pemilu presiden, mencapai 57.124 lembar, separuhnya dengan nominal 100 ribu. Tiga tahun sebelum itu, tren temuan uang palsu cenderung naik. Pada 2011 temuan uang palsu tercatat 22.698 lembar, pada 2012 tercatat 35.354 lembar, sempat turun di tahun 2013 dengan jumlah temuan 23.564 lembar sebelum mencapai puncaknya di tahun 2014.

 

Sejak tahun 2014 itu, trennya temuan uang palsu terus turun setiap tahunnya. Pada 2015 ditemukan 43.864 lembar, pada 2016 ditemukan 30.699 lembar. Terakhir pada 2017 jumlah uang palsu yang ditemukan menembus 22 ribu lembar, separuhnya nominal 100 ribu. “Pada Januari 2018 ini jumlah uang palsu yang ditemukan sudah 1.956 lembar. Kalau rata-rata sebulannya seperti ini, tahun 2018 bisa lebih tinggi dibandingkan 2017. Tapi harapan kita tidak,” kata Wiwiek.

 

Menurut Wiwiek, dari 1.956 uang palsu tersebut sebagian besar diperoleh Bank Indonesia lewat transaksi perbankan. Dari jumlah itu, 250 lembar uang palsu didapat dari penindakan yang dilakukan pihak kepolisian. Rinciannya 181 lembar ditemukan polisi di Subang, dan 69 lembar di Garut.

 

Wiwiek mengatakan, sebagian besar uang palsu yang ditemukan sepanjang Januari 2018 itu dengan nominal pecahan 100 ribu, yakni 50,4 persen. Sisanya 46,2 persen pecahan 50 ribu. “Denominasinya yang besar, sebagian besar itu uang palsu emisi lama,” kata dia.

 

Wiwiek mengatakan, sejumlah upaya akan dilakukan sepanjang tahun ini untuk menekan peredaran uang palsu. “Kita coba turunkan. Ada beberapa kegiatan yang harus kita lakukan,” kata Wiwiek. (AVR)

Tags

Related Articles

Close