News
Banyak Kasus, Presiden Portugal akan Cabut Gelar Kehormatan Cristiano Ronaldo

MATA INDONESIA, INTERNSIONAL – Sejumlah kasus, terutama masalah pajak yang menjerat Cristiano Ronaldo membuat geram Presiden Portugal, Marcelo Robelo de Sousa. Bahkan, sang presiden berencana untuk mencabut gelar kehormatan yang pernah diterima pemain Juventus itu.
Sebelumnya, Ronaldo pernah mendapatkan gelar sebagai Petugas Agung Ordo Pangeran Henry tahun 2014. Dua tahun kemudian setelah berhasil membawa Portugal menjuarai Piala Eropa 2016, pemain Juventus itu dianugerahi gelar Salib Besar Ordo Merit Portugis.
Namun kini, Marcelo berkata pemerintahannya kurang nyaman melihat Ronaldo tersandung kasus pajak dengan pemerintahan Spanyol saat masih membela Real Madrid.
“Aturannya sederhana, ini terserah pemerintah mau mengoreksi gelar kehormatan untuknya,” kata Marcelo, dikutip dari Football Italia, Jumat 25 Januari 2019.
Ronaldo dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun dan kewajiban membayar denda sebesar 18,8 juta euro karena tuduhan penipuan pajak selama membela Real Madrid.
Hukuman itu diringankan menjadi denda 3,2 juta euro ditambah 365 ribu euro. Ronaldo pun dibebaskan dari hukuman penjara.
Namun, Marcelo tak ingin buru-buru bertindak. Ia merasa masih harus terus menyimak kelanjutan kasus Ronaldo di pengadilan pajak Spanyol. Nantinya, jika pemerintah Spanyol sudah mengeluarkan keputusan dengan kekuatan hukum jelas, maka Marcelo baru akan bertindak.
Meski sang presiden tak setuju dengan sikap Ronaldo, eks pemain Manchester United ini mendapat dukungan dari pemerintah regional Madeira, kampung halamannya.
Pemimpin Madeira bahkan menyebut apapun kasus yang menimpa CR7, dia tetaplah warga yang sangat terhormat dan paling bergengsi di Madeira, bahkan seluruh Portugal.
“Dia bukan penjahat. Ronaldo akan selalu dipandang baik,” ujar Miguel. (Ryan)