News

Begini Solusi Jack Ma Hadapi Perang Dagang AS-Cina

Penerapan tarif sepihak oleh AS hanya akan mendorong Cina mengekspor ke negara-negara lain.

MATAINDONESIA.ID, NUSA DUA — Selalu ada jalan bagi pendiri Alibaba, Jack Ma. Ditolak Amerika Serikat gara-gara negara ini sedang perang dagang dengan Cina, Jack Ma malah memilih negara-negara di Afrika.

Berbicara dalam diskusi ‘Disrupting Development: How Platforms and Innovation are Changing the Future of Developing Nations’ di Hotel Westin, Nusa Dua, Jumat (12 Oktober 2018), Jack Ma mengatakan bahwa Alibaba membidik pasar Afrika.

”Saya berterima kasih kepada orang-orang yang menyarankan saya masuk ke Afrika. Awalnya saya berpikir Afrika isinya negara-negara miskin dan kacau. Namun, ketika saya ke sana, saya menyadari orang-orang Afrika itu muda, enerjik, dan tak punya rasa takut,” kata Ma.

Presiden AS, Donald Trump sebelumnya telah menerapkan tarif impor 10 persen untuk 200 miliar dolar AS produk Cina dan mengancam akan menambah bea masuk hingga 267 miliar dolar AS jika Cina memberlakukan tarif balasan.

Penerapan tarif sepihak oleh AS hanya akan mendorong Cina mengekspor ke negara-negara lain. Ma mencontohkan negara-negara Afrika adalah pasar besar dan paling potensial saat ini.

Ma menilai peluang ekonomi di Afrika sangat tinggi. Meski infrastruktur, khususnya jaringan internet di sana belum sebagus kawasan lain, namun jumlah pengguna mobile phonenya terbilang tinggi.
Bagi Ma, modal utama sukses bukan infrastruktur, melainkan sumber daya manusia (SDM). Oleh sebab itu pemilik perusahaan e-commerce terbesar di Cina ini berencana melahirkan 10 ribu wirausahawan yang menjadi motor pembangunan baru di Afrika. Caranya dengan mengundang calon-calon pengusaha baru ini belajar dan berkunjung langsung ke Negeri Tirai Bambu tersebut.

Baru-baru ini Ma mengundang seribu wirausahawan Afrika datang ke pusat Alibaba Grup di Distrik Xixi, Hangzhou. Di sana mereka dilatih membangun sistem pemasaran, melihat langsung rantai pasar, seperti membantu petani memasarkan produknya dari nol.
“Harapannya beberapa tahun ke depan semakin banyak Alibaba dan Alipay di Afrika,” katanya.

Ma menjadi tamu istimewa dalam Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) – Bank Dunia (World Bank) di Bali. Dia hadir memberikan motivasi bagi ribuan peserta dan delegasi yang hadir dalam sesi diskusi bersamanya yang dipandu langsung Presiden Grup Bank Dunia, Jim Yong Kim.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close