News
BEI: Pasar Modal Kebal Sentimen Politik Karena Stabilnya Fundamental Ekonomi Indonesia

Jakarta (MI). Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2018 tidak akan mempengaruhi pasar modal Indonesia. Meskipun pasar sudah mengalami banyak pengalaman pemilihan umum dan pilkada, tapi baru tahun depan akan menghadapi pilkada serentak, yang memiliki potensi sangat besar untuk terjadinya penarikan dana sebagai modal kampanye.
Baru-baru ini di Gedung BEI, Tito Sulistio berkata, “Historically dalam pilkada, bursa tidak terpengaruh dengan situasi politik, yang saya tidak punya pengalaman nanti saat pilkada serentak. Artinya, dulu dana yang keluar adalah dana dari bawah bantal semua, sekarang dari luar bantal semua. Itu yang kita tidak punya pengalaman sampai saat ini, apakah dana ini akan keluar.” Sulistio menambahkan, pasar modal sudah terbukti kebal terhadap sentimen politik saat pemilu maupun pilkada. Dia mencontohkan, gejolak Pilkada DKI Jakarta yang sangat tinggi, ternyata tidak menular ke pasar modal. “Pemilu 2009, 2004, pilkada dua kali, Ahok di penjara, itu tidak ganggu pasar kok,” tegasnya.
Selain itu, Tito Sulistio mengatakan, pasar modal Indonesia telah cukup kuat dengan dukungan dari stabilnya fundamental ekonomi Indonesia, sehingga dia yakin pasar masih dalam tren yang positif. “Politik tidak pernah mengganggu perdagangan bursa dan kita percaya confidence pemerintah, kemudian naiknya indeks dan semuanya menunjukkan tanda baik,” tandasnya.
Menjelang pelaksanaan pilkada serentak 2018, pasar modal di Indonesia diharapkan tetap stabil dan tidak terpengaruh pilkada. Rekor nilai transaksi pun diharapkan dapat terus meningkat. Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa terbaik di dunia untuk long to growth, long to invesment sehingga menghasilkan return yang tinggi.(WR/AVR)