MATA INDONESIA, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) begitu perkasa di tengah sejumlah indeks saham di Asia ditutup melemah, pada penutupan perdagangan Jumat 4 Januari 2019. Indeks domestik pada penutupan perdagangan pekan lalu menguat 0,64 persen atau 39,83 poin ke level 6.221,01.
Penguatan indeks tersebut didongkrak sektor Property (+2.69 persen) dan Konsumer (+1.61 persen). Saham-saham UNVR dan HMSP masih menjadi primadona investor di awal tahun, meskipun secara PER cukup tinggi dibandingkan perusahaan sejenis.
Sementara investor asing tercatat masih kelakukan aksi beli senilai Rp 188.36 miliar. Hal itu dilakukan seiring penguatan nilai tukar Rupiah yang terapresiasi 0.28 persen ke level Rp 14.417 per dolar AS.
Menurut Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, pada perdagangan kemarin secara teknikal IHSG bergerak membentuk pola candlestick bullish counter attack. Terbukti setelah dibuka lebih rendah, IHSG mampu ditutup lebih tinggi hingga mampu break out level resistance.
Lanjar pun memprediksi indeks pada perdagangan awal pekan besok, Senin 7 Januari 2019, pergerakannya akan tertekan. Hal ini terlihat dari indikator Stochastic berada pada area overbought dengan momentum RSI yang menjenuh.
“Indikator tersebut memberatkan pergerakan penguatan lanjutan IHSG pada perdagangan selanjutnya, sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak terkonsolidasi cenderung menekan dengan rentan pergerakan 6183-6250,” kata Lanjar dalam analisanya yang diterima di Jakarta, Minggu 6 Januari 2019.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya TBLA, LSIP, WTON, INTP, BJBR, JSMR, ASII, WSKT, BSDE, ASRI, UNTR.
