News
BMKG, Dari 74 Hotspot Potensi Kebakaran Hutan di Pulau Sumatra, 16 Diantaranya di Riau

MATAINDONESIA.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru mendeteksi 74 titik hotspot atau titik panas yang tersebar di delapan Provinsi di Wilayah Sumatera pada Minggu(15/7).
Sebanyak 16 hotspot atau menjadi titik terbanyak, terpantau di Riau.

Memasuki musim kemarau yang terjadi sejak awal Juni 2018, sebaran titik panas di wilayah Sumatera tersebar di delapan provinsi.
Lampung 4 titik, Babel 2 titik, Sumsel 8 titik, Sumut dan Jambi 9 titik, Bengkulu 1 titik, Aceh 11 titik, dan titik hotspot terbanyak terdapat di Riau yakni 16 titik hotspot.
Prakirawan BMKG Pekanbaru, Bibin Sulianto mengungkapkan, titik panas terpantau di wilayah Sumatera karena memasuki musim kemarau sejak awal Juni 2018. Ia memperkirakan, titik panas akan terjadi hingga pertengahan September 2018.
Di wilayah Sumatera, Riau menyumbang paling banyak hotspot, yakni 16 titik yang tersebar di enam Kabupaten dan kota.
Meranti dan Kampar sebanyak 1 hotspot, Dumai 2, Rohil 6, Rohul 5, dan Siak 1 hotspot.
Sedangkan level confiden di atas 70 persen atau yang sudah merupakan titik api ada 12 titik.
Namun yang harus diwaspadai atau wilayah yang masih rawan kebakaran hutan dan lahan di Riau terdapat di 4 Kabupaten, yakni Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hilir, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu.
Status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan di Riau diperpanjang Pemerintah Provinsi Riau dari 28 Mei 2018 hingga September 2018.
Tim satgas kebakaran hutan dan lahan yang telah dibentuk terus disiagakan di setiap kabupaten dan kota, untuk memadamkan titik api mengantisipasi terjadinya kabut asap di Provinsi Riau.
Selain menyiagakan personel, BNPB juga mengirim 5 helikopter waterbooming dan 1 helikopter patroli untuk memperkuat tim satgas dalam upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau. (wo)