
MATA INDONESIA, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 62,19 poin pada penutupan perdagangan Senin 3 Desember 2018. Indeks berhasil nongkrong di level 6.118,32 atau menguat 1,03 persen.
Sementara Rupiah ditutup menguat 0.40 persen ke level Rp 14.244 per dolar AS meskipun investor asing tercatat net sell Rp 776.78 miliar.
Penguatan IHSG kemarin ditopang sektor pertambangan 2.51 persen dan properti 2.19 persen. Menurut Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, menghijaunya indeks juga disebabkan harga komoditas tambang rebound setelah melewati bulan terburuknya di tahun ini.
Harga Minyak yang rebound akibat pertemuan Rusia dan Arab Saudi diiringi reboundnya harga batubara setelah meredanya tensi perdagangan AS-China membuat trigger positif pada sektor pertambangan. Selain itu sentimen data ekonomi awal bulan juga membuat dorongan positif dimana Indeks kinerja Manufaktur stabil pada zona expansi dan Tingkat inflasi YoY pun stabil dikisaran 3 persen.
Secara teknikal, kata Lanjar, IHSG tepat menyentuh level FR161.8 persen sebagai target Wave 3 secara ideal. Pola candlestick pun membentuk pola northern star dengan indikasi terkoreksi jangka pendek menguji MA200.
Indikator stocahstic bergerak jenuh dengan momentum jenuh indikator RSI. “Sehingga diperkirakan IHSG pada perdagangan Selasa 4 Desember 2018, akan terkoreksi jangka pendek dengan support resistance 6038-6155,” kata Lanjar.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya TBLA, INKP, TLKM, PGAS, ADRO, INDY, UNTR, MCAS.