News
Buru Kelompok Teroris Egianus Kogoya, TNI-Polri Terjunkan Satgas Gakkum

MATA INDONESIA, JAKARTA-TNI dan Polri menerjunkan Satgas Penegakan Hukum (Gakkum) untuk memburu teroris pimpinan Egianus Kogoya yang ditengarai menjadi dalang pembunuhan pekerja proyek di Nduga, Papua. Hal itu disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Infantri Muhammad Aidi, Rabu 5 Desember 2018.
Satgas Gakkum ini dibentuk sekitar dua bulan lalu, ketika rentetan peristiwa teror dan serangan dilakukan oleh teroris. Satgas ini diisi oleh kekuatan gabungan dari personel Polda Papua dan Kodam Cendrawasih.
“Sudah berjalan sejak rentetan kejadian pembantaian yang dilakukan oleh KKSB itu kita sudah membentuk Satgas Penegakan Hukum. Nah itu sedang berlangsung sampai sekarang,” katanya.
Aidi mengatakan Satgas Gakkum ini berfungsi untuk mempercepat penangkapan dan memberikan penegakan hukum bagi KKB yang berkeliaran di Papua. “Khusus karena ini kejadian besar, maka dibentuklah satgas untuk penegakan hukum agar lebih berjalan signifikan,” kata dia.
Meski demikian, Aidi enggan membeberkan berapa jumlah personel Satgas Gakkum yang dikerahkan untuk memburu dan menangkap kelompok Egianus. Disini pihaknya tetap mengedepankan tindakan hukum ketimbang melalui cara militeristik yang represif dalam memburu kelompok Egianus.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyebut Egianus Kogoya saat ini masih bertahan di Kabupaten Nduga. Hal ini sesuai dengan tanggung jawab militer Egianus selaku panglima daerah TPNPB untuk wilayah Nduga.
Pasukan teroris pimpinan Egianus Kogoya selama ini punya riwayat ‘gelap’ di Papua. Dari catatan yang ada, kelompok ini selalu melancarkan aksinya di wilayah Nduga.
Sepanjang 2018 ini, sebelum pembantaian para pekerja proyek jembatan di Distrik Yigi dan serangan ke Pos Yonif 755/Yalet, setidaknya sudah ada beberapa serangan lain yang mereka lancarkan. Di antaranya penembakan di Bandara Kenyam, Nduga pada 25 Juni, serta penyekapan dan kekerasan seksual terhadap belasan guru dan paramedis di Distrik Mapenduma, Nduga pada 3-17 Oktober.
Jauh sebelumnya kelompok Egianus juga ditengarai menjadi otak penyerangan terhadap pekerja Trans Papua di Kecamatan Mugi pada 12 Desember 2017. Pekerja proyek bernama Yovicko Sondakh tewas dan anggota Denzipur 10/KYD Prada Didimus Abidondifu yang berjaga di situs proyek luka berat akibat serangan tersebut.