MATA INDONESIA, JAKARTA – Organisasi pemuda Muhammadiyah memastikan menjaga netralitasnya selama Pemilu 2019. Hal itu dipastikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah terpilih, Sunanto alias Cak Nanto.
Cak Nanto menyatakan aksi organisasi tersebut dilakukan untuk mendukung langkah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. “Di tahun politik ini sesuai dengan amanah Ketua Umum Muhammadiyah Pak Haedar Nashir, semua kader harus menjaga khittah Persyarikatan Muhammadiyah, yaitu harus menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik dan calon presiden,” kata Cak Nanto di Jakarta, Jumat 30 November 2018.
Muhammadiyah, kata dia, adalah gerakan islam, dakwah dan kultural. Sehingga tidak boleh menyeretnya kepada kepentingan politik pragmatis. “Individu-Individu silakan, itu pilihan, tapi jangan bawa-bawa nama besar muhammadiyah,” ujarnya.
Atas dasar itu, pihaknya berkeinginan untuk menjaga khittah dan marwah Persyarikatan Muhammadiyah. Selain itu perlu juga mengisi ruang politik dengan keadaban dan kebajikan. Sehingga tidak pernah berpangku tangan dan menunggu untuk berkemajuan.
Dirinya juga akan memperkokoh gerakan Pemuda Muhammadiyah di bawah tenda besar tauhid, ilmu, dan amal. Bagi Cak Nanto, Pemuda Muhammadiyah akan terus bergerak memajukan bangsa. “Kemajuan, dalam komitmen saya juga terletak pada kemajuan dan kesuksesan dalam berkepribadian,” ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, alumnus Pondok Pesantren Sobron, Jawa Tengah, ini terpilih menjadi Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 lewat Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada Rabu 28 November malam.
Ia meraih suara terbanyak dengan raihan 590 dari total sebanyak 1.196 pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada 28 November atau agenda terakhir Muktamar Pemuda Muhammadiyah itu. Sebelumnya, Sunanto adalah Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antarlembaga Periode 2014-2018 itu. (Puji Christianto)
