
MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagai satuan elit yang disegani, para prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat identik dengan para pria kuat dan memiliki ketangkasan. Tapi tunggu dulu. rupanya ada juga anggota Kopassus yang berasal dari kaum perempuan lho.
Bahkan ada yang berparas cantik bak model. Tetap saja, meski memiliki wajah cantik jangan pernah meremehkan mereka. Sebab mereka adalah prajurit pilihan yang punya kemampuan di atas rata-rata, dari jagoan menembak hingga bela diri.
Siapa saja mereka? Yuk intip hasil rangkuman MataIndonesia.id berikut ini:
1.Sersan Eka Patmawati, Mantan Model yang Jago Nembak

Sosok Sersan Eka Patmawati pernah ramai diperbincangkan di sosial media. Yang menarik adalah, prajurit wanita Kopassus ini ternyata mantan model majalah wanita lho.
Di balik parasnya yang cantik nan imut Sersan Eka ternyata jago menembak. Mau dong ditembak!! hehe.
Selain itu, Eka juga jago terjun bebas alias freefall. Kemampuan freefall ini cuma dimiliki tentara di satuan elite.
2.Sertu Ni Putu Irma Purnama Dewi, Prajurit Seribu Nyali

Prajurit kelahiran 5 September 1990 Dili Timor-Timor ini punya seribu nyawa sepertinya. Ia jago melakukan terjun freefall dari ketinggian 8.000 kaki.
Berkat jerih payah serta tekadnya yang bulat membuat wanita yang tergabung di Persatuan Terjun Payung Angkatan Darat (PTPAD) memiliki segudang prestasi. Salah satunya meraih medali emas di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat, dalam kategori akurasi ketinggian 4.000 feet.
Tapi dari begitu banyaknya prestasi yang ditorehkannya, Putu mengaku paling berkesan melakukan terjun payung di Aceh. “Waktu di Aceh 17 Agustus 2013 kemarin itu baru ngerasain terjun pakai senjata dan dibawa kontainer. Karena memang disuruhnya seperti itu buat antisipasi adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Nah, waktu sebelum terjun sampai ngebayangin, nanti pas terjun gimana ya kalau tiba-tiba ada yang nembak,” kata Putu.
3.Sersan Dessy Alvionita, Wanita Penakluk Langit China

Prajurit wanita Kopassus ini pernah menjuarai kejuaraan terjun payung di kota Qionglai, Cina beberapa tahun lalu. Dalam kejuaraan tersebut, Dessy menghadapi lawan dari 42 negara.
Patut diacungi jempol, ternyata Dessy baru 1,5 tahun mulai belajar terjun payung. Total, dia sudah terjun sebanyak 3.272 kali. Buat Kopassus, angka itu masih terbilang minim.
Ada sebuah kejadian lucu yang dialami Dessy dalam sebuah latihan, yakni saat angin kencang bertiup. Dessy terbawa angin hingga mendarat di perumahan warga.
Tak cuma jago terjun payung, Dessy yang juga seorang karateka. Dan sekarang sudah menyandang Dan Cokelat. Dari olahraga beladiri ini Dessy juga berhasil mengharumkan kesatuan baret merah dengan menjuarai kelas min. 55 kg pada Panglima Cup.