News

Cara Teroris OPM Bantai Pekerja Trans Papua Mirip ISIS

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kebiadaban teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) benar-benar tak bisa ditoleransi. Cara-cara mereka membunuh korbannya serupa dengan organisasi teroris kejam di Timur Tengah, yaitu ISIS.

Ada beberapa persamaan antara OPM dengan ISIS dalam hal bunuh-membunuh orang. Mereka juga memiliki senjata lumayan canggih yang entah darimana asal-muasalnya. Apa mereka membeli sendiri atau ada ‘tangan-tangan tak terlihat’ yang memberikannya? Tidak ada yang tahu.

Kalau kita menyaksikan pengakuan korban selamat dari tragedi ditembaknya 31 pekerja jembatan Trans Papua pada Minggu 2 Desember 2018 lalu, pola-pola membunuh OPM tak jauh beda dengan ISIS.

Dialah Jimmi Aritonang, salah satu korban selamat dari tragedi tersebut yang berkata awalnya mereka karyawan PT Istaka Karya didatangi OPM. Lalu mereka digiring jalan kaki ke sebuah tempat dengan kondisi tangan terikat.

Di pertengahan jalan mereka dipaksa untuk berhenti lalu berbaris dengan formasi 5 saf dalam keadaan jongkok dan tangan masih terikat. Lalu, teroris-teroris OPM itu menari-nari kegirangan sambil berteriak-teriak ala orang pedalaman hutan di sekitar para pekerja.

Mereka para teroris lalu menembaki pekerja-pekerja tersebut secara sadis tanpa ampun. Sebagian mati di tempat, sebagian lagi pura-pura mati agar tak lagi ditembaki, termasuk Jimmi Aritonang. Lalu, OPM bergerak meninggalkan puluhan mayat tersebut tanpa belas kasihan.

Cara-cara ini juga sering dilakukan oleh ISIS saat menginvasi sebagian wilayah Irak. Mereka mengumpulkan laki-laki lalu ditembaki sambil meneriakkan nama Tuhan untuk perbuatan kejinya. Dalam cara membantai ini, tak ada beda OPM dengan ISIS.

Kembali ke kisah Jimmi, saat OPM meninggalkan puluhan mayat tersebut, ternyata ada 11 orang yang selamat karena pura-pura mati. Mereka lalu bangkit dan melarikan diri dari lokasi penembakan tersebut.

Nahas, saat mereka kabur justru ketahuan oleh OPM. Para teroris itu lantas mengejar pekerja-pekerja yang selamat. Dari 11 pekerja, 6 orang selamat dari pengejaran, 4 berhasil diamankan TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua, 2 lainnya masih menghilang. Sayangnya, 5 orang ditangkap OPM dan dibunuh dengan cara digorok lehernya hingga tewas di tempat.

Cara membunuh dengan menggorok leher orang ini juga ternyata dilakukan oleh teroris biadab ISIS. Bahkan, ISIS begitu bangga saat menggorok leher korbannya sambil meneriakkan nama Tuhan dan merekam detik-detik pembunuhan, lalu dipublikasi untuk menebar ketakutan.

Jadi, OPM dan ISIS tak jauh beda dalam cara membunuh. Pemerintah sudah selayaknya menyebut OPM sebagai teroris dan mengerahkan pasukan untuk membasmi total para pemberontak NKRI tersebut.

Pemerintah Indonesia harus belajar dari Irak saat meremehkan ISIS, mereka justru kehilangan banyak wilayah dan harus susah payah merebutnya kembali. Banyak korban berjatuhan, laki-laki dibunuh, anak-anak dijadikan budak, perempuan diperkosa, kota dijarah dan dihancurkan. (Ryan)

 

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close