Gaya Hidup
Dampak Fatal Depresi Bisa Berujung Kerusakan Otak

MATA INDONESIA, JAKARTA – Semakin berkembang zaman, semakin tinggi tingkat depresi manusia. Mengerikannya, gangguan mental itu tak hanya mengganggu secara psikologis, tapi dapat menyebabkan kerusakan fisik, terutama otak.
Mengutip Healthline, depresi dapat mempengaruhi pusat kendali sistem saraf manusia. Perubahan fisik karena depresi biasa terjadi dalam bentuk peradangan dan kurangnya asupan oksigen. Hal itu dapat berpengaruh pada struktur otak.
Berikut penjelasan lengkap dampak depresi terhadap otak:
Peradangan Otak
Penelitian terbaru menunjukkan orang yang mengalami depresi lebih dari sepuluh tahun akan mengalami inflamasi atau peradangan hingga 30 persen lebih berat dari mereka yang depresi dalam waktu singkat.
Peradangan tersebut dapat menyebabkan sel otak mati hingga penurunan fungsi neurotrasmiter dan berkurangnya kemampuan otak seiring penambahan usia.
Penyusutan Otak
Bagian tertentu dalam otak pasien depresi ternyata menunjukkan terjadinya penyusutan, menurut riset terbaru. Peneliti masih terus mengembangkan masalah ini dan mencari tahu bagian mana tepatnya yang mengalami penyusutan paling parah.
Para peneliti menduga bagian seperti hipokampus, talamus, amigdala, lobus frontal, dan korteks prefrontal adalah bagian otak yang menyusut karena terpengaruh depresi dalam waktu yang lama.
Otak Kekurangan Oksigen
Otak sangat sensitif terhadap penurunan jumlah oksigen. Jika suplai oksigen ke otak tidak lancar, maka akan terjadi sejumlah peradangan, cedera sel otak hingga kematian.
Sementara depresi diketahui dapat membuat tubuh kekurangan oksigen karena terjadi perubahan pola pernapasan. Jika kondisi ini dibiarkan, maka seseorang yang sedang depresi akan mengalami masalah baru, yakni gangguan otak.
Perubahan Jaringan Otak
Depresi juga disebut bisa mengubah struktur jaringan pada otak, yang efeknya meliputi penurunan fungsi hipokapus berujung gangguan memori, penurunan fungsi korteks prefrontal yang berujung pada hilangnya konsentrasi. (Ryan)