Ekonomi
Darmin Nasution, BI-OJK Harus Berkoordinasi Agar Bunga Kredit Tak Naik

MATAINDONESIA.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) kembali membuka peluang menaikkan bunga acuan untuk kali ketiga pada tahun ini sebagai upaya menahan gejolak terhadap nilai tukar rupiah.
Meski demikian, kenaikkan bunga acuan akan diikuti dengan kenaikkan bunga perbankan, khususnya bunga kredit. Bahkan, sudah ada bank yang mengaku siap menaikkan bunga kredit dengan rencana BI tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memandang, kenaikkan bunga acuan BI saat ini memang tak terelakkan. Namun, perlu ada kebijakan yang bisa menahan bunga kredit bank tak terkerek.

“Pemerintah bekerja sama dengan OJK dan BI supaya boleh saja tingkat bunga dari kebijakan moneter itu naik, tapi bisa juga dijalankan mendorong efisiensi perbankan,” ungkap Darmin, Kamis (21/6/2018).
“Artinya efisiensi di perbankan itu adalah tentu saja mendorong upaya agar biaya-biaya yang tidak efisien, diefisienkan oleh perbankan,” tambah dia.
Darmin memandang, saat ini hanya OJK yang bisa melakukan hal tersebut. Dia pun mencontohkan, bagaimana bank sentral di bawah kepemimpinannya pada saat itu berupaya mengatur bunga perbankan melalui kebijakan suku bunga dasar kredit (SBDK).
“Dulu waktu saya di BI, itu kami melakukan. Karena waktu itu [pengawasan] perbankan masih ada di sana. Di mana kemudian kami ciptakan SBDK yang dulu diumumkan setiap berapa bulan,” kata Darmin.
“Diumumkan oleh banknya wajib, sehingga kita tahu SBDK dia berapa, sehingga bunga kredit dia berapa. Yang tidak efisien di dia apa?,” jelas dia.
Artinya, ditegaskan mantan Gubernur BI itu, masih ada beberapa hal yang bisa dilakukan OJK untuk mengatasi hal ini. Pemerintah pun akan terus berkoordinasi dengan BI maupun OJK terkait hal ini.
“Jadi, ada hal-hal yang bisa dilakukan sehingga peningkatan suku bunga kebijakan moneter itu tidak perlu otomatis mendorong naiknya tingkat bunga,” tegas Darmin.