News
Delegasi Ethiopia Kunjungi Indonesia, Belajar Program Pembangunan Kelistrikan

Jakarta (MI) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan bersama Wakil Menteri ESDM Acrandra Tahar, menerima kunjungan Menteri Air, Irigasi dan Ketenagalistrikan Ethiopia Seleshi Bekele, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/12/2017).
Tujuan kunjungan Delegasi Ethiopia ini adalah untuk mempelajari program pembangunan Indonesia di sektor ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan (EBT) khususnya Panas Bumi dan Hydro.
Dalam kunjungan ini, delegasi Ethiopia memberikan apresiasi, sekaligus ingin menggali informasi langkah-langkah sukses Indonesia dalam meningkatkan percepatan rasio elektrifikasi. Pemerintah Ethiopia saat ini tengah melakukan restrukturisasi sektor kelistrikan dengan fokus meningkatkan rasio elektrifikasi.
Menanggapi hal ini, Jonan menjelaskan bahwa sepanjang dua tahun terakhir, pemerintah fokus meningkatkan rasio elektrifikasi, mulai dari pembangunan pembangkit, perluasan jaringan PT PLN (Persero), pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) off grid, serta program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
“Saat ini rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 93,5% dengan kapasitas pembangkit listrik nasional sebesar 60,1 Giga Watt (GW) atau naik 7,1 GW dalam tiga tahun terakhir dibanding tahun 2014 yang sebesar 53 GW,” kata Jonan, di Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Sementara untuk Pembangkit yang bersumber dari EBT, Jonan menerangkan bahwa sejak awal 2017 hingga saat ini, 1.186 megawatt (MW) pembangkit listrik yang energi primernya bersumber dari EBT telah ditandatangani. Hingga akhir tahun, kapasitasnya diharapkan mencapai 1.500 MW.
Usai mendapatkan penjelasan dari Jonan, Seleshi Bekele memberikan gambaran kondisi energi di Ethopia, termasuk pengembangan EBT. Ethopia dengan penduduk sekitar 100 juta orang, memiliki tingkat rasio elektrifikasi sebesar 30%, dengan tingkat akses on-grid sekitar 20 persen dan tingkat akses off-grid sekitar 10 persen. Pemerintah Ethiopia saat ini tengah melakukan restrukturisasi sektor kelistrikan dengan berfokus untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Sesuai dengan Program Elektrifikasi, Ethiopia memiliki visi meningkatkan rasio elektrifikasi 100% di 2025.
Mendengar hal ini, Jonan pun menawarkan adanya kemungkinan penugasan tenaga ahli Indonesia untuk ikut melihat secara langsung kondisi listrik di Ethopia, termasuk potensi pengembangannya, khususnya untuk pembangkit EBT. Selain itu, Jonan juga menawarkan bantuan teknis terkait penyusunan kontrak jual beli listrik dengan pihak swasta. (AVR)