News

Di Tengah Tekanan, Kapitalisasi Saham BEI Malah Meroket Hampir Rp 7.000 Triliun

MATA INDONESIA, JAKARTA – Meskipun menuai banyak tekanan, mulai dari ancaman resesi AS, ketidakjelasan Brexit dan pelemahan nilai tukar rupiah, namun Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mencatat angka yang positif.

Dalam rekap data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada minggu ke-3 Desember 2018, IHSG menguat 0,71 persen dari 6,126.36 menjadi 6,169.84 dalam penutupan pekan ini.

Artinya, penguatan ini membuat nilai kapitalisasi IHSG mendekati level Rp 7.000 trilun, atau tepatnya Rp 6.992,75 triliun naik 0,78 persen dari Rp 6.938,39 triliun pada penutupan pekan lalu.

Rata-rata perdagangan harian, rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan mengalami penurunan 5,47% menjadi Rp9,46 triliun dari Rp10,01 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

Kinerja pasar saham domestik pekan ini sedang dihantui sejumlah sentimen yang mempengaruhi kerja pasar, seperti perekonomian AS yang mengalami perlambatan hingga berujung resesi.

Hal ini diawali pada 4 Desember lalu ketika terjadi inversi atau pembalikan imbal hasil (yield) obligasi AS tenor tiga dan lima tahun. Yield obligasi bertenor lima tahun seharusnya lebih tinggi dibandingkan tiga tahun karena investor ingin imbal hasil yang lebih tinggi karena memenag surat utang itu dalam periode yang lebih panjang.

Namun, hari itu yield terbalik yang mengindikasikan bahwa pelaku pasar memperkirakan akan terjadi risiko ekonomi yang lebih besar dalam jangka pendek.

Faktor lainnya seperti penangkapan bos Huawei, Meng Wanzhou di Kanada atas perintah AS yang membuat ketegangan perang dagang AS vs Cina kembali mencuat. (Ryan)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close