News
Dolar AS Menguat, Harga Minyak Dunia Turun

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Penguatan dolar AS berdampak pada turunnya harga minyak dunia pada perdagangan Jumat 11 Januari 2019, menghentikan reli yang berlangsung selama sembilan hari berturut-turut.
Turunnya harga minyak dikabarkan terjadi karena menguatnya greenback dan merosotnya harga saham energi akibat penutuan pemerintah AS yang sampai hari ini masih berlangsung dan belum ada tanda-tanda dibuka kembali.
Minyak mentah berjangka melemah bersama dengan penurunan sektor energi di 11 sektor utama S&P 500, yang menyebabkan penurunan sekitar 0,58 persen.
Mode risk-off atau pengindaran risiko pun diaktifkan para analis dan investor untuk berhati-hati pada aset-aset yang berdemoninasi dolar AS, terutama saat mata uang Negeri Paman Sam itu melambung tinggi pada perdagangan Jumat kemarin.
Namun, di sisi lain, minyak mentah WTI maupun Brent membukukan kenaikan mingguan untuk pekan kedua berturut-turut. Harga minyak mentah AS naik hampir delapan persen dan Brent naik sekitar enam persen.
Saat ini, jumlah rig pengeboran minyak di Amerika Serikat turun empat rig, penurunan mingguan kedua, karena meningkatnya kehati-hatian di antara produsen minyak dalam rencana pengeboran mereka untuk 2019.
Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari turun satu dolar AS menjadi menetap pada 51,59 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara di sisi lain, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret jatuh 1,2 dolar AS. Harga Brent menjadi ditutup pada 60,48 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (Ryan)