Viral
Erick Tohir: Kedepankan Kampanye Bersahabat di Pilpres 2019
Dalam kepemimpinannya, TKN Jokowi-Ma'ruf akan diarahkan untuk menghindari kampanye yang mengibaratkan kompetisi pemilihan presiden 2019 sebagai sebuah pertarungan.

MATA INDONNESIA, JAKARTA-Kampanye bersahabat menjadi point utama yang di gagas oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Erick Thohir saat memimpin rapat perdana pengurus harian tim pemenangan bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, kemarin.
Dalam kepemimpinannya, TKN Jokowi-Ma’ruf akan diarahkan untuk menghindari kampanye yang mengibaratkan kompetisi pemilihan presiden 2019 sebagai sebuah pertarungan.
Ia yakin paradigma pertarungan hanya akan menimbulkan luka. Dalam konteks pesta demokrasi 2019 nanti, rakyat yang akan menjadi korban.
“Makanya kami konsisten selalu berbicara dalam konsolidasi bersahabat dan bermartabat serta tidak lari ke tempat yang lain,” ujar mantan ketua panitia penyelenggara Asian Games 2018 ini.
Dirinya bakal mengedepankan kampanye damai dalam menjalankan tugasnya. Terlebih hubungan dekatnya dengan bakal cawapres Sandiaga Uno, bisa tetap terjaga.
Menurut dia, proses kampanye pemenangan bukanlah sebuah ajang pertarungan. “Justru di sini, kalau kita cinta Indonesia, kita harus bersahabat dan bermartabat,” kata Erick.
Momen pelukan Erick dengan Sandiaga Uno, bakal cawapres Prabowo, menjadi salah satu gambaran betapa Erick memang mengedepankan kampanye damai. Bagi Erick, pendidikan kampanye damai itu harus dibuktikan dalam perbuatan.
Erick Thohir dan Sandiaga Uno adalah teman baik sejak lama, tetapi saat ini keduanya dalam posisi berseberangan, menghadapi Pemilu Presiden 2019.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menilai, persahabatan Erick Thohir dan Sandiaga Uno membawa kesejukan pada Pilpres 2019. Menurut dia, masing-masing pihak akan menahan diri untuk membuat kampanye yang bersifat negatif.
“Ini akan membantu Pilpres menjadi lebih damai, lebih sejuk, karena hal-hal yang dianggap riskan, atau mengarah pada sesuatu yang panas, itu bisa diselesaikan dengan komunikasi dan koordinasi. Karena mereka berdua adalah sahabat,” katanya.
Karena itu, Karding menyatakan, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tak mempermasalahkan persahabatan antara Erick dan Sandiaga. Sebaliknya, hal itu disambut positif untuk membangun demokrasi yang lebih baik.
Semua pihak perlu membangun komunikasi dan koordinasi, baik antara tim kampanye maupun pasangan calon. Dengan demikian, Pilpres 2019 dapat menjadi sarana edukasi politik, demokrasi, dan gagasan yang baik kepada masyarakat.
“Kita bangun demokrasi dengan penuh keadaban. Tidak perlu saling serang, saling hina, saling menjatuhkan,” katanya. (Tiar)