HeadlineNews

Fadli Zon Kapitalisasi Pembantaian di Papua Jadi ‘Negative Campaign’

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua DPR Fadli Zon  kembali ‘nyinyirin’ pemerintah. Kali ini ia dinilai mengkapitalisasi pembantaian 31 pekerja Trans Papua.

Politisi Gerindra itu mengemas aksi sadis yang dilakukan kelompok teroris OPM tersebut menjadi negative campaign. Tudingan itu lantaran Fadli Zon menilai pemerintah telah gagal menjaga keamanan Papua dari gerakan separatis. PDIP pun menyebut Fadli mempolitisir peristiwa ini.

“FZ kapitalisasi semua kecelakaan menjadi negative campaign. Kita semua lagi prihatin dan sedih kok dia politisasi duka ini. Payah, tidak ada empati,” ujar Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP, Eva Kusuma Sundari di Jakarta, Kamis 6 Desember 2018.

Menurut Eva, tak ada negara yang benar-benar luput dari serangan teror. Ia kemudian mengungkit masa kepemimpinan Presiden RI ke-2, Soeharto yang justru dinilai menghadapi situasi lebih buruk daripada hari ini.

“Zaman saat Indonesia dipimpin presiden dari tentara pun keadaan lebih parah dari saat ini. Bahkan Pak Harto pujaan dia, sikon Papua (dan Aceh) remuk. Keadaan saat ini lebih baik, bro. Serangan menurun drastis. Yang penting, ada saran nangkep para pelaku Pak FZ?,” kata Eva.

Sebelumnya, Fadli Zonmengecam pembunuhan 31 pekerja Trans Papua oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Menurut dia, pemerintah harus mengevaluasi pengamanan di Papua. Sebab, KKB Papua, yang disebutnya sebagai ‘gerombolan separatis’, itu telah beraksi di berbagai tempat.

“Insiden peristiwa penembakan 31 orang di Papua ini sebenarnya menunjukkan bahwa pemerintah telah gagal untuk mengatasi keamanan di Papua terkait dengan gerakan separatis Papua atau mereka juga melakukan tindakan-tindakan teror,” ujar Fadli.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close