News
Gegara Perubahan Iklim, Pria Sedunia Terancam Gak Subur Lagi!

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kamu pasti nggak mau kan kalau namamu hanya dikenang sebagai sebuah mitos atau hanya sebuah cerita masa lalu alias kamu sudah punah tanpa keturunan? Nah, kalau nggak mau punah, maka kamu harus hati-hati pada perubahan iklim yang semakin ekstrim belakangan ini.
Menurut penelitian yang dilakukan di East Anglia University di Britania Raya, gelombang panas akibat perubahan iklim ternyata dapat membuat sperma pria menjadi rusak dan tidak subur. Jelas hal itu mengancam keberlangsungan regenerasi manusia.
“Sperma sangat sensitif ketika lingkungan menjadi semakin panas. Itulah sebab kenapa belakangan ini perubahan iklim telah merusak keanekaragaman hayati,” ujar kepala peneliti Prof Matt Gage, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu 14 November 2018.
Fakta rusaknya sperma itu ditemukan para peneliti lewat kasus kesuburan serangga yang menurun signifikan ketika suhu naik di atas normal.
Para peneliti memaparkan gelombang panas kepada kumbang selama lima hari dengan suhu 5 sampai 7 derajat celcius lebih tinggi dari suhu normal. Hasilnya, gelombang panas membuat sel sperma membelah dua, bahkan hampir rusak total. Tapi, gelombang panas itu hanya berefek pada kumbang jantan, tidak yang betina.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications ini juga menemukan kalaupun ada keturunan yang dihasilkan setelah sperma terpapar gelombang panas, maka umurnya lebih pendek dari biasanya.
Dapat disimpulkan, bahwa perubahan iklim berpengaruh dapat memberi pengaruh pada populasi manusia di masa depan, apalagi jika sperma pria benar-benar tidak bisa beradaptasi dengan iklim yang tak menentu. Kepunahan manusia seolah sudah di depan mata. (Ryan)