News
Generasi Muda Kota Bandung Dukung Jokowi Lanjutkan Nawacita Jilid 2

MATA INDONESIA, BANDUNG – Meski sudah merdeka dari penjajahan 73 tahun yang lalu, rupanya hari ini bangsa kita masih harus berjibaku melawan peperangan ideologi, termasuk hoax salah satunya. Banyak oknum yang menggiring hoax yang diselipkan dalam sebuah opini untuk menyatakan ketidakpuasan akan kinerja pemerintah.
Sebagai wujud perhatian, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Komunitas generasi milenial pecinta seni Kota Bandung mengajak masyarakat terutama generasi muda, agar memiliki sensitivitas terhadap issue kekinian. Terlebih yang berpotensi menciptakan polarisasi di tengah masyarakat.
Mereka mengemasnya dalam dalam bentuk Diskusi Interaktif dengan tema ‘Mengapresiasi Nawacita bidang ekonomi demi kemajuan bangsa’ dan Pentas Stand Up Comedy, pada Sabtu malam 27 Oktober 2018. Menurut Koordinator acara, Nurul, ada beberapa tujuan sederhana yang hendak dicapai dari kegiatan ini.
“Diantaranya memunculkan kewaspadaan dan kesadaran generasi milenial terhadap penyebaran issue-issue propaganda negatif, yang dapat menyuburkan opini negatif tentang capaian kinerja pemerintah di bidang ekonomi. Bahkan nanti diakhir acara akan kami gelar juga deklarasi dukungan nawacita jilid II,” kata Nurul.
Asal tahu saja, kegiatan ini menghadirkan para komika indo bandung terbaik dan salah satu narasumber intelektual muda Nahdlatul Ulama Deni Ahmad Haidari yang akrab disapa Kang Deni. Menurut Deni, partisipasi aktif dalam diskusi ini untuk mendorong para generasi muda untuk meredam dan meng-counter isu negatif tentang pembangunan ekonomi nasional.

Sebagai contoh penerbitan Peraturan Presiden Nomor 20 tahun 2018, merupakan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan iklim investasi nasional. Sehingga dapat berbanding lurus dengan peningkatan kekuatan ekonomi nasional. “Dengan adanya penyederhanaan ijin bagi para KTA dan tanpa menghilangkan kewajiban yang harus ditempuh bagi para TKA yang akan bekerja di Indonesia,” kata Deni.
Selain itu, lanjut dia, program pembangunan yang digagas oleh pemerintahan Jokowi saat ini sudah tepat, karena pemerintah berupaya keras memperbaiki pondasi agar kehidupan ekonomi Indonesia bisa berjalan. Salah satu indikator bahwa roda perekonomian Indonesia masih berjalan adalah, ketersediaan bahan bakar minyak yang tetap dikonsumsi oleh masyarakat.
Hal tersebut menunjukan, bahwa daya beli masyarakat masih tetap baik. “Analoginya adalah, kalau masyarakat mampu membeli BBM, maka bisa dipastikan masyarakat mampu untuk membeli kendaraan, dan memiliki dana untuk merawatnya,” kata Kang Deni.
Sementara penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang dialami oleh Indonesia saat ini, belum tentu membuat semua elemen masyarakat merasa rugi. Sebab, kata dia, barang-barang kebutuhan didalam negeri bisa dijangkau oleh masyarakat karena dibeli dengan menggunakan mata uang rupiah.
Menurut dia, penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, hanya dirasakan oleh para pelaku ekonomi aktif seperti para eksportir dan importir. Karena hal tersebut dapat berdampak pada besaran keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku ekonomi aktif tersebut.
Kemudian terkait utang yang selama ini diterima oleh Indonesia, merupakan bukti bahwa negara atau lembaga keuangan yang memberikan utang, masih percaya dan yakin bahwa Indonesia bisa membayar hutang tersebut. ”Tidak ada satupun negara didunia ini yang tidak memiliki utang, termasuk Indonesia. Utang yang dimiliki masih dapat dikelola dengan baik oleh pemerintahan Jokowi, sehingga masyarakat tidak perlu cemas dan takut negara akan bangkrut,” kata Kang Deni.
Senada, komika Bayu mengaku sangat prihatin dengan banyaknya isu negatif yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, terutama tentang isu bahwa Jokowi adalah anggota PKI. Isu ini sangat menyedihkan sekaligus menggelikan, karena para penyebar isu tersebut, tidak bisa menyampaikan data dan fakta yang jelas.
“Tidak mungkin seorang Jokowi bisa bergabung dengan PKI, saat usia beliau masih balita. Siapapun yang menyebarkan isu ini harus bertanggung jawab untuk membuktikan kebenarannya,” kata Bayu.
Padahal dalam diri Jokowi, kata dia, terdapat kualitas seorang pemimpin sejati. Profil Jokowi yang sederhana, baik dalam berpakaian maupun bertingkah laku, menunjukkan tidak adanya jarak antara pemimpin dengan rakyatnya.
“Kesederhanaan Jokowi, membuat beliau layak menjadi pemimpin yang dicintai dan disenangi sekaligus dihormati oleh rakyatnya. Pemimpin seperti beliau sangat langka di jaman sekarang ini,” kata komika Adi.
Seharusnya Indonesia patut bersyukur memiliki seorang pemimpin seperti Jokowi, dan beliau layak diberikan kesempatan untuk memimpin kembali Indonesia untuk kedua kalinya.
Selain diskusi interaktif, acara ini juga dilakukan deklarasi Komunitas Generasi Muda Pecinta Seni Bandung, untuk senantiasa mempertahankan dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945, serta mendukung terwujudnya Nawacita Jilid II. (Rayyan Bahlamar)