Viral

Golkar dan Perindo Sindir Koalisi Prabowo Yang Belum Final

MATAINDONESIA.ID, JAKARTA – Partai Pro Pemerintahan Presiden Joko Widodo(Jokowi) beramai-ramai menyindir koalisi oposisi penantang Jokowi yakni Koalisi Prabowo. Menurut mereka kubu sebelah tampak kurang solid dalam membentuk sebuah koalisi.

Seperti yang dikatakan Sekjen Perindo Ahmad Roriq menyebut koalisi Joko Widodo berada selangkah lebih maju jelang pendataran Pilpres 2019.

“Saya kira kelompok sebelah masih terjadi tarik menarik ya,” ujar Rofiq di gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8)

Rofiq menyoroti soal koalisi Prabowo yang belum deal soal cawapres. PAN yang kerap ikut pertemuan Koalisi Prabowo hingga kini belum menyatakan sikap resmi. Sementara PKS meminta agar Prabowo memilih kader mereka menjadi cawapres.

Dia menyebut kondisi itu berbeda dengan koalisi Jokowi yang sudah solid. “Menurut saya kita menunggu saja, tapi koalisi (Jokowi) sudah firmed dan percaya diri tidak akan terjadi masalah apa pun. Kami sudah melangkah lebih maju dari mereka,” sebutnya.

Soal cawapres, Perindo menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi. Partai pimpinan Hary Tanoe ini juga tak mau ambil pusing soal tantangan kubu Prabowo yang meminta Jokowi segera mengumumkan cawapresnya.

“Kalau soal pengumuman capres cawapres itu kan menjadi hak prerogatif Pak Jokowi ya, jadi kita di koalisi sifatnya menunggu kapan yang terbaik. Jadi menunggu waktu saja tapi perangkat pemenangan disiapkan sejak dini,” ungkap Rofiq.

Senada, Sekjen Partai Golkar Lodewick F. Paulus mengatakan, belum rampungnya koalisi kubu Prabowo Subianto, menunjukkan bahwa tidak mudah untuk menyatukan koalisi. Meski demikian, dia menegaskan pihaknya enggan mengurusi kubu lawan.

“Mereka sedang mencari matching, artinya ternyata buat mereka suatu pekerjaan yang tidak mudah menyatukan koalisi yang baru terbentuk dan menyamakan satu pendapat. Tapi biarlah itu tetangga mereka kerja toh kita juga sudah jauh melangkah lebih di depan dari mereka,” ucap Lodewick.

Dia menegaskan, koalisinya kini fokus bagaimana mengevaluasi Nawacita pertama, dan siap menyambut Nawacita kedua.

“Seperti tadi didengarkan, program atau evaluasi Nawacita pertama dan kita sedang membuat konsep Nawacita kedua pada Indonesia 2045 (menyambut) Indonesia emas. Kita sedang menuju ke sana,” jelas Lodewick.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close