Viral

Golkar Targetkan 65 Persen Kemenangan Jokowi Pada Pilpres 2019

Jakarta (MI) – Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menyatakan DPP Partai Golkar optimistis Presiden inkumben Joko Widodo bisa meraup suara mayoritas di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. partainya menargetkan Jokowi akan meraih 65 persen suara pemilih,  kata Idrus di sela peluncuran buku karyanya, “Keutamaan Jokowi” di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Jakarta, pada Rabu (30/8/)

Lebih lanjut  Idrus menyampaikan bahwa keputusan Golkar untuk mendukung koalisi yang mengusung Jokowi di Pilpres 2019 sudah bulat dan tidak akan goyah.   Menurutnya dukungan kepada pemerintahan Jokowi-JK (Jusuf Kalla) adalah keterpanggilan doktrinal, ideologis, dan sebagainya. “Kita mendukung Jokowi, kita punya komitmen dari Golkar bahwa kehadiran Golkar disana ada nilai tambah,” ungkapnya.

Senda dengan Idrus, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie menilai alasan partainya mendukung Jokowi di Pilpres 2019 tak hanya dilandasi keputusan pimpinan partai tapi juga hasil survei mengenai elektabilitas mantan Wali Kota Solo itu. Ical, sapaan dia, mengapresiasi keputusan DPP Partai Golkar mendukung Jokowi di Pilpres 2019 sebab sudah melalui mekanisme internal sekaligus penjaringan aspirasi dari semua elemen kader partai, termasuk Dewan Pembina Partai Golkar.

Untuk  mendukung Jokowi pada Pilpres 2019, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang berasal dari politikus PDIP itu mengaku, secara pribadi, mengusulkan agar JK memimpin Timses Jokowi pada Pilpres 2019, Tjahjo mengusulkan hal ini apabila JK memang benar-benar tak berniat maju lagi di Pilpres 2019.

Menanggapi pernyataan Tjahjo tersebut  Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menolak memenuhi permintaan agar dirinya menjadi Ketua Tim Sukses kampanye Presiden Joko Widodo di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.  Penolakan itu tidak disampaikan secara langsung oleh Wapres JK. Pernyataan itu diumumkan oleh Juru Bicara Wakil Presiden, Husain Abdullah pada Rabu (30/8).

Husain mengatakan Wapres JK tidak akan menjadi Ketua Tim Sukses (timses) kampanye Joko Widodo sebagai petahana dalam Pilpres 2019. “Artinya, Pak JK sebagai Wapres, tentu tidak elok kalau terlalu jauh terlibat dalam urusan kampanye, apalagi sebagai ketua tim,” ujar Husein, Rabu (30/8).

Menurut Husein, Wapres JK ingin mensukseskan pemerintahan Jokowi-JK hingga akhir periode 2014-2019 sehingga tidak mungkin menjadi Ketua Timses kampaye. Apalagi, menjelang Pilpres 2019 berlangsung, Jokowi akan lebih sibuk mengurusi kegiatan kampanye, tidak mungkin (JK jadi Timses Jokowi).  Karena Pak JK harus tetap mem-back up (membantu) tugas-tugas dari Pak Jokowi sampai akhir masa pemerintahannya, malah kalau Bapak masuk di situ (Timses) tidak mengenakkan bagi Pak Jokowi di mata publik, ujarnya.

Persiapan menjelang Pilpres 2019 memang terindikasi mulai menyita perhatian Jokowi. Seperti dilansir laman Sekretariat Kabinet, saat berbicara dalam Rapat Sidang Kabinet Paripurna kemarin, Jokowi mengingatkan kepada semua menteri Kabinet Kerja, bahwa 2018 merupakan tahun politik. Ia meminta semua menteri dan pimpinan lembaga tidak membuat kebijakan baru yang mengecewakan publik.(TGM)

Tags

Related Articles

Check Also

Close
Close