News
Hadapi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pertamina Wilayah DIY dan Jateng Tambah Persediaan 10 Persen

Jakarta (MI) – Kelangkaan elpiji 3 kilogram di beberapa wilayah direspons oleh PT Pertamina (Persero) dengan menambah persediaan. Hal ini karena menjelang peringatan Natal dan tahun baru 2018, diprediksi ada kenaikan kebutuhan gas bersubsidi itu.
“Kami tambah persediaan 10 persen dari kebutuhan normal untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah,” kata Andar Titi Lestari, Manager Communication Pertamina Marketing Operation Region IV, Jumat (15/12/2017).
Andar menjelaskan, rata-rata per bulan konsumsi elpiji 3 kilogram untuk Daerah Istimewa Yogyakarta rata-rata 2.821.832 tabung atau setara dengan 8.465 metrik ton. Menjelang Natal dan tahun baru 2018 disiapkan hingga 3.104.015 tabung setara 9.312 metrik ton.
Sedangkan kebutuhan elpiji di Jawa Tengah sebanyak 74.595 metrik ton atau setara 24.986.296 tabung per bulan. Menjelang Natal dan tahun baru khusus Jawa Tengah, disiapkan hingga 27.484.926 tabung atau setara dengan 82.455 metrik ton.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, persediaan tercukupi,” ucap Andar.
Persediaan elpiji ini ditunjang juga dengan keberadaan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum atau SPBU yang menyediakan gas. Yaitu ada sebanyak 830 SPBU yang tersebar di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Persediaan gas di SPBU ini sebagai alternatif lain pembelian gas selain di warung atau pangkalan.
“SPBU ini sebagai stabilisator yang kami tugaskan layaknya Pangkalan yang juga menjual elpiji 3 kilogram sesuai dengan harga harga eceran tertinggi yang berlaku yaitu Rp. 15.500,” kata Andaresta.
Untuk memenuhi kebutuhan elpiji ini, kata dia, pangkalan gas sebanyak 39.431 di Yogyakarta dan Jawa Tengah berstatus Siaga. Pangkalan akan beroperasi hingga hari Minggu sejak H-10 sampai H+10 setelah Tahun Baru. (AVR)