Viral
Hasil Pemungutan Suara DPP Demokrat Jatim Bulat Dukung Jokowi Maju Dua Periode

MATAINDONESIA.ID – Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur memilih Joko Widodo daripada Prabowo Subianto sebagai calon Presiden RI pada Pemilihan Presiden 2019. Pemilihan ini melalui pemungutan suara di sela Rakorda di Surabaya, Sabtu (21/7).
“Ini bagian dari proses internal menghadapi Pemilihan Presiden tahun depan,” ujar Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Renville Antonio di sela Rakorda.
Proses pemungutan suara terbuka diikuti seluruh anggota Fraksi Demokrat di DPRD, baik tingkat Kabupaten/Kota maupun Provinsi, 38 Ketua DPC, dan 5 perwakilan DPD. Dari dua pilihan calon, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Hasilnya, 152 suara untuk Jokowi, 56 suara untuk Prabowo, dan enam suara dinyatakan tidak sah.
Menurut dia, proses yang dilakukan partainya merupakan arah dukungan yang tidak ditentukan secara aklamasi. Hasilnya juga tidak mutlak condong ke satu calon secara khusus.
“Hasilnya akan segera dilaporkan ke DPP oleh Ketua DPD Demokrat Soekarwo. Dalam waktu dekat ini beliau akan ke Jakarta,” ucap anggota DPRD Jatim tersebut.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo mendorong majelis tinggi partai mempertimbangkan dukungan untuk Jokowi di Pilpres 2019. Pasalnya, Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa sudah mendukung Jokowi.
“Saya mengusulkan ke pusat. Satu Gubernurnya yang diusung oleh Partai Demokrat sudah mengumumkan mendukung Pak Jokowi. Jadi itu harus jadi pertimbangan DPP (Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat,” kata Pakde Karwo saat Rakorda PD di Hotel Bumi, Sabtu (21/7).
Untuk itu, Pakde Karwo meminta mandat darai para kader PD yang hadir di Rakorda. “Saya minta mandat untuk disampaikan ke DPP. Nanti divoting. Tadikan teriak-teriak karena Gubernur yang diusung Partai Demokrat juga sudah mengumumkan mendukung Pak Jokowi,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Pakde Karwo juga menegaskan PD sudah kehilangan peluang untuk bergabung dengan poros ke tiga. Sebab Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah memutuskan mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.
“Dengan PKB ke Pak Jokowi tidak alternatif ke tiga. Gerindra dengan PKS sisanya tidak cukup 20 (persen). Terakhir kan Cak Imin ke Jokowi,” tandasnya.