MATA INDONESIA, JAKARTA – Usai libur perayaan Natal 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu 26 Desember 2018. Indeks diketahui memerah 0.58 persen atau melemah 35.75 poin mengikuti bursa saham Asia di level 6.127.85.
Menurut analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, pelemahan terjadi karena adanya tekanan pada sektor Industri Dasar (-2.82 persen) dan Pertanian (+2.17 persen).
Mengikuti kinerja indeks, rupiah melemah 0.16 persen ke level Rp 14.577 dan investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 213.82 miliar rupiah.
“Sepinya perdagangan setelah libur natal yang akan dilanjutkan libur tahun baru serta sentimen negatif dari AS dan harga minyak yang mengancam tingkat kepercayaan investor akhir tahun ini,” kata Lanjar dalam analisa yang diterima MataIndonesia.id di Jakarta, Rabu 27 Desember 2018.
Sementara Bank Indonesia juga melanjutkan langkahnya melakukan intervensi dipasar Uang dan Pasar Obligasi untuk meredam pelemahan Rupiah akibat sentimen global. Seehingga mampu memangkas pelemahan Rupiah dari 0.4 persen menjadi 0.16 persen diakhir sesi perdagangan.
Lanjar memprediksi pada perdagangan hari ini, Kamis 27 Desember 2018, IHSG bakal melanjutkan trend positif. Hal ini dikarenakan IHSG bergerak bertahan di atas level MA20.
Indikasi masih cukup positif menguji level upper bollinger bands di level 6200 secara teknikal. Indikator Stochastic dan RSI yang telah terlihat menjenuh pada area overbought menjadi pemberat pergerakan IHSG pada trend postif. “Sehingga diperkirakan pergerakan IHSG masih akan mencoba bertahan di atas level support dengan menguat menguji level resistance pada support resistance 6107-6200,” kata Lanjar.
Adapun Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya WTON, JPFA, GGRM, BMRI, PTBA, WSKT.
