unique visitors counter
Kisah

Indonesia Rawan Bencana, Kemen PUPR Koordinasi dengan BMKG Wujudkan Infrastruktur Tangguh

Jakarta (MI) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan akan meningkatkan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam mewujudkan infrastruktur yang tangguh. “Indonesia merupakan wilayah yang rentan bencana, sehingga kita harus menyiapkan infrastruktur yang mampu merespon tantangan kebencanaan tersebut,” ujar Basuki, Senin (5/3/2018).

 

Menurutnya, langkah pencegahan harus dikedepankan dibandingkan aspek rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Basuki menuturkan, pengurangan risiko dititikberatkan pada saat sebelum terjadinya bencana.

 

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Adang Saf Ahmad mengatakan, secara geografis, Indonesia terletak di tiga pertemuan lempeng tektonik. Posisi ini menjadikan Indonesia memiliki letak yang sangat strategis dan memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun juga rawan bencana.

 

Di samping itu juga terus dilakukan pemeliharaan dan pengoperasian infrastruktur yang memadai agar dapat berfungsi secara optimal. “Kami juga menerapkan status kesiapsiagaan bencana, melakukan tindakan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi untuk menjamin terpenuhinya pelayanan publik, di bawah koordinasi BNPB,” ujar Adang.

 

Strategi Kementerian PUPR telah mempertimbangkan berbagai parameter risiko bencana dalam seluruh tahapan pembangunan infrastruktur, mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan hingga pengelolaannya.

 

Dalam tahap perencanaan pembangunan infrastruktur, desain sudah harus mendapatkan sertifikasi oleh Komisi yang beranggotakan para ahli. Misalnya untuk bendungan, oleh Komisi Keamanan Bendungan (KKB), sementara untuk desain jembatan panjang dan terowongan jalan harus mendapatkan persetujuan dari Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKNTJ). (AVR)

Tags

Related Articles

Close