News

Ini Alasan Jokowi Batalkan Kenaikan Harga Premium

Jokowi pun memastikan, tidak akan ada kenaikan harga premium dalam waktu dekat ini

MATA INDONESIA, BOGOR – Pemerintah mengaku sudah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak, termasuk jenis premium, sejak satu bulan lalu. Keputusan tersebut diambil karena kenaikan harga minyak mentah.

Namun setelah dihitung lagi, kenaikan harga bahan bakar minyak ( BBM) jenis premium dibatalkan pada menit-menit terakhir. Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika tidak dibatalkan, maka konsumsi masyarakat akan menurun. Padahal konsumsi masyarakat ini sangat penting bagi perekonomian yang masih tergantung pada sektor konsumsi.

“Karena pertumbuhan ekonomi sekarang ini, kita masih ditumpu 56 persen oleh konsumsi. Kita dalam proses membalikkan dari konsumsi ke produksi, tapi ini belum sampai,” kata Jokowi.

Jokowi mengakui juga mendapat hitung-hitungan dari Pertamina. Ternyata mereka tidak akan mendapat keuntungan signifikan jika harga premium dinaikkan menjadi Rp 6.900- Rp 7.000 per liter.

“Kemarin setelah saya dapat laporan terakhir dari pertamina, berapa sih kalau kita naikkan segini, dihitung lagi keuntungan tambahan di Pertamina. Tidak signifikan,” ucap Jokowi.

Atas dua pertimbangan tersebut, Jokowi pun akhirnya membatalkan kenaikan harga BBM. Keputusan pembatalan tersebut tetap diambil meskipun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan sudah mengumumkan ke publik bahwa premium akan naik.

Sebelumnya pada Rabu 10 Oktober lalu, Jonan sudah terlanjur mengumumkan bahwa harga premium akan naik paling cepat pada pukul 18.00 WIB. Namun kabar bahwa Jokowi membatalkan kenaikan harga premium tersebut baru keluar sekitar pukul 17.00 WIB.

Jokowi pun memastikan, tidak akan ada kenaikan harga premium dalam waktu dekat ini. “Sudah saya batalkan dengan hitung-hitungan, dengan angka-angka yang sangat realistis,” kata dia. (Rayyan Bahlamar)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close