
MATA INDONESIA, JAKARTA – Pernyataan Zannuba Ariffah Chafsoh putra almarhum Gus Dur yang akrab dipanggil Yenny Wahid Rabu 26 September 2018 ternyata mempengaruhi suasana hati Presiden Jokowi. Selain itu menyampaikan pesan tertentu bagi bangsa dan dunia politik Indonesia.
“Alhamdulillah. Tentu saja menambah semangat,” kata Jokowi usai membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Kamis 27 September 2018.
Dukungan Yenny agar dia memimpin kembali Indonesia menurut Jokowi sudah diketahuinya sebelum hari pendeklarasian. Tetapi baru diungkapkan kemarin karena dinilai Rabu itu merupakan momentum yang pas.
Jokowi hadir di Rapimnas itu sebagai Presiden Republik Indoenesia.
Perihal dukungan Yenny ke pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 itu menurut tokoh muda Nahdlatul Ulama Nadirsyah Hosen ada hal yang menarik.
Hal itu adalah cara perempuan yang dipanggil Ning Yenny itu menyampaikan dukungan. Menurut tokoh yang sering dipanggil Gus Nadir itu, deklarasi itu merupakan panggung sendiri buat Yenny.
“Itu bukan saja menaikkan posisi tawarnya tapi juga memberi pesan yang tepat ke mana arah perjuangan bangsa ini selanjutnya,” demikain cuitan Gus Nadir melalui akun [email protected]_dirs.
Cara dia menyampaikan nilai-nilai perjuangan Gus Dur dan meminta sembilan ulama untuk istikharah menurut Nadirsyah memiliki arti penting.
“Dia ambil jarak terhadap politisasi dan kardusisasi perpolitikan kita,” begitu cuitan Nadirsyah Hosen.(kris)