
MATA INDONESIA, JAKARTA – Dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh The Habibie Center di Jakarta Selasa 27 November 2018, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-beom mengapresiasi peran Indonesia dalam proses perdamaian di Semenanjung Korea.
Tetapi sebenarnya bukan hanya di kawasan itu. Indonesia dengan kepemimpinan Presiden Jokowi, benar-benar hadir mendamaikan konflik di belahan dunia lainnya. Setidaknya dalam lima konflik berikut.
1. Undang Dua Korea di Asian Games XVIII.
Menurut Dubes Chang-beom, Presiden Jokowi adalah orang yang berada di balik layar hadirnya Perdana Menteri Korsel Lee Nak-Yon dan Wakil Perdana Menteri Korut, Ri Ryong Nam di pembukaan Asian Games XVIII, Agustus lalu.
Dubes Kim juga menyebutkan inisiatif Presiden Joko Widodo untuk mengundang pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam peringatan 30 tahun kemitraan ASEAN-Korea Selatan pada 2019.
Usulan sebelumnya disampaikan Presiden Jokowi kepada Presiden Moon Jae-in di sela KTT ASEAN di Singapura yang berjanji menindaklanjuti.
2. Perang Dagang AS dan China.
Semakin tidak menentunya kondisi ekonomi dunia akibat ketegangan dua raksasa tersebut, Indonesia memutuskan berjuang keras menjembataninya agar perang dagang yang merugikan masyarakat global berakhir.
Presiden Jokowi mengaku berjuang sekuat tenaga melalui KTT ASEAN dan APEC menjadi jembatan dialog dua kekuatan ekonomi dunia tersebut sejak pagi hingga siang. Tetapi gagal, tidak ada kata sepakat.
Tetapi Presiden Jokowi berharap sebuah keajaiban di pertemuan G20 (Group 20). Semoga upayanya berhasil.
3. Konflik Afghanistan
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mempertemukan ulama dari tiga negara yaitu Indonesia, Pakistan dan Afghanistan di Bogor 11 Mei 2018.
Pertemuan itu untuk mewujudkan perdamaian di Afghanistan tersebut sebelumnya sempat ditentang kelompok Taliban dan menyerukan agar para ulama memboikotnya.
Tetapi kegigihannya menciptakan perdamaian di kawasan tersebut membuat pertemuan itu berlangsung sukses.
Pertemuan tiga arah ulama ini merupakan realiasi kunjungan Jokowi ke Afghanistan beberapa bulan sebelumya. Saat itu, Jokowi mengajukan ide untuk menjadi penengah dalam proses perdamaian Afghanistan. Usulan itu disambut baik oleh Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
4. Konflik Rohingya.
Presiden Jokowi menugaskan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi untuk terbang ke Dhaka, Bangladesh menyiapkan bantuan kemanusiaan yang diperlukan pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Otoritas Myanmar dikabarkan sangat terbuka kepada Indonesia untuk memberi bantuan kepada para pengungsi Rohingya.
5. Masalah Palestina.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong upaya perdamaian antara Palestina dan Israel. Untuk itu, Jokowi mengusulkan two state solution atau solusi dua negara.
“Untuk mencapai perdamaian yang berkeadilan dan abadi hanya ada satu jalan, yaitu perdamaian berdasarkan two state solution,” ujar Jokowi pada KTT ke-6 ASEAN-AS di Suntec Convention Centre, Singapura.
Penyelesaian konflik dipandang penting untuk menciptakan stabilitas dunia. Oleh sebab itu, Jokowi mendorong seluruh pihak memberikan perhatian ekstra pada isu perdamaian Palestina dengan Israel.(Nefan Kristiono)