Headline

Ini Dia Wanita Muslim Pertama yang Jadi Anggota Kongres AS

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Nama Rashida Tlaib mencatatkan sejarah di Kongres Amerika Serikat. Dia menjadi wanita muslim pertama yang memenangkan suara pada pemilihan umum (Pemilu) Distrik Kongres ke 13 pada Selasa 6 November 2018.

Mewakili Partai Demokrat, warga AS keturunan Palestina ini merupakan mantan perwakilan negara bagian Michigan. Tlaib maju tanpa rintangan dan dengan mudah memenangkan pemilu di distrik Michigan yang demokratis.

Sebagai informasi, Distrik ke-13 Michigan mencakup wilayah Detroit. Sebelumnya wilayah itu dipegang oleh John Concyers, dari Partai Demokrat yang mengundurkan diri awal tahun sebab tuduhan pelecehan seksual.

Menurut laporan pusat penelitian Pew, pemilihan Tlaib untuk DPR merupakan terobosan baru bagi Kongres yang kini memiliki dua anggota parlemen Muslim. Pew mencatat proporsi di Kongres mengidentifikasikan orang Kristen lebih dari 90 persen sejak 1960-an, meskipun ada lebih banyak perbedaan agama di sisi Demokrat.

Sebagai titik perbandingan, hanya 0,4 persen dari Kongres adalah Muslim, sementara 1,1 persen orang Amerika. “Ini bukan hanya berada di sana dan pamer kepercayaan agama Anda,” ujar Tlaib dalam wawancara dengan CNN.

“Saya selalu memberi tahu orang-orang bahwa saya membagi Islam dengan cara yang sangat penting, cara yang berdampak, melalui layanan publik,” ujarnya.

Menurut situs kampanyenya, Tlaib merupakan wanita Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen negara bagian Michigan. Dia adalah putri imigran Palestina yang merupkaan penduduk asli Detroit.

Tlaib merupakan bagian dari sekitar 100 Muslim Amerika yang mengajukan pencalonan diri untuk Kongres tahun ini. Angka itu dilihat sebagai lonjakan dari studi terikat pada penolakan terhadap meningkatnya Islamphobia selama pemerintahan Donald Trump.

Rashida Tlaib juga merupakan salah satu dari sejumlah wanita yang mendominasi pemilihan kandidat Demokrat di Michigan. Dia mendapatkan 33 persen suara, berbeda tipis mengalahkan Presiden Dewan Kota Detroit, Brenda Jones.

Dalam kampanyenya, Tlaib berani mengungkapkan visi misinya. Dia mengambil banyak penggalangan dana dari kampanye di akar rumput. “Saya akan menjadi seorang wanita, seorang ibu, seorang Muslimah, seorang Palestina, seorang Arab dan begitu banyak dari lapisan lain dari identitas ini tergantung pada siapa saya berbicara dan apa yang mereka ingin kenali dari saya,” ujar Tlaib.

Tlaib juga berani mengkritik kebijakan progresif, termasuk mengkritik imigrasi dan penegakan Bea Cukai. Kemungkinan, Tlaib akan terus menjadi pendukung secara vokal dari sudut pandang itu, begitu dia secara resmi dilantik sebagai anggota DPR.

Kemenangan Tlaib ini adalah salah satu kemenangan bersejarah yang berkontribusi untuk mengubah dinamika tersebut. Sekaligus membuat Kongres menjadi lebih beragam dalam beberapa tahun terakhir, susunan kursi hanya mencakup 20 persen wanita dan 19 persen orang kulit berwarna.

Pemilu kali ini termakna krusial karena akan menentukan sisa dua tahun masa jabatan pertama Presiden AS Donald Trump. Pada pemilu paruh waktu kali ini, terdapat 435 kursi yang diperebutkan di House of Representative, 35 kursi di Senat, dan 39 jabatan gubernur di 36 negara bagian dan tiga wilayah AS. (Puji Christianto)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close