News
Ini Kendala Tim Basarnas Saat Mencari Korban Gempa dan Tsunami Sulteng

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wilayah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang luas menjadi salah satu kendala proses pencarian dan pertolongan. Tim pencarian dan pertolongan juga kesulitan memasukkan alat berat ke lokasi bencana karena akses menuju ke sana terputus.
Kepala Biro Perencanaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Abdul Haris mengatakan, aliran listrik yang terbatas juga menjadi kendala tersendiri. Tim gabungan hanya mengandalkan pasokan listrik dari generator set.
Meskipun menghadapi beberapa kendala, kata dia, personel Basarnas bersama potensi SAR terus mengupayakan melakukan pencarian dan pertolongan. “Total personel kami 477 orang, dengan rincian 295 orang dari Basarnas dan Kantor SAR dari Palu, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Kendari, Gorontalo dan Manado, serta 182 potensi SAR dari Jakarta dan berbagai kantor SAR,” kata Haris di Jakarta, Kamis 4 Oktober 2018.
Dengan kekuatan itu, personel Basarnas dan potensi SAR telah menyelamatkan 86 orang dan mengevakuasi 442 korban meninggal dunia. Sebelumnya gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada Jumat 28 September kemarin, pukul 17.02 WIB.
Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada pada 27 kilometer Timur Laut Donggala. BMKG lantas mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 meter hingga tiga meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat.
Akibat musibah ini, BNPB menyebut jumlah korban meninggal dunia hingga hari ini, pukul 13.00 WIB sebanyak 1.424 jiwa. Korban hilang diketahui berjumlah 113 jiwa, korban luka-luka berjumlah 2.549 jiwa dan korban tertimbun reruntuhan puing serta lumpur berjumlah 152 jiwa.
Sebanyak 65.733 rumah warga rusak parah dan jumlah pengungsi yang berada di 141 titik jumlahnya kini mencapai 70.821 jiwa. (Rayyan Bahlamar)