News
Ini Nih Tiga Kapal Tempur TNI yang Dikerahkan Mencari Lion Air JT-610

MATA INDONESIA, JAKARTA – Panglima TNI Marsekal Hadi Thahjanto sepertinya benar-benar serius mengerahkan perangkat-perangkatnya dalam membantu pencarian badan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Karawang pada Senin 29 Oktober 2018 lalu.
Ia tak segan-segan meluncurkan kapal yang canggih ke lokasi. Setidaknya sampai saat ini, sudah ada tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang dilepas Marsekal Hadi untuk melakukan pencarian badan pesawat dan korban.
Berikut tiga KRI tersebut:
1. KRI Rigel
Kapal perang TNI ini adalah andalan utama dari seluruh kapal yang dikerahkan pemerintah untuk mendeteksi lokasi badan pesawat. Nama Rigel diambil dari nama bintang paling terang di Rasi Orion.
KRI Rigel adalah kapal survei dan pemetaan yang sangat canggih dilengkapi perlengkapan survei hidro-oseanografi dengan peralatan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) yang berfungsi melakukan pencitraan bawah laut hingga kedalaman 1000 meter, lalu mengirimkan kembali data ke kapal utama.
Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan mitraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm. Meskipun lebih menjalankan fungsi sebagai kapal survei, tapi KRI Rigel juga tak kalah garang kalau digunakan untuk perang.
2. KRI Banda Aceh
KRI yang satu ini membantu secara langsung dalam menemukan puing-puing pesawat Lion Air JT-610 yang hancur. KRI Banda Aceh adalah kapal perang bertipe Landing Platform Dock 125 meter yang mampu mengangkut 344 personel, tiga helikopter Mi-2/Bel 412 di deck dan hangar, dua unit LCVP, tiga unit howitzer dan dua 21 tank.
Kapal yang pembuatannya dilakukan di PT PAL, Surabaya ini juga dilengkapi sistem kendali senjata, peralatan rumah sakit darurat, dan beberapa fasilitas lainnya. KRI Banda Aceh bisa dioperasikan untuk pendaratan pasukan, operasi amfibi, operasi kemanusiaan, penanggulangan bencana, serta mampu berlayar 30 hari tanpa henti.
3. KRI I Gusti Ngurah Rai
Kapal perang ini yang digunakan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Thahjanto dan Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi untuk datang ke lokasi terdeteksinya benda yang diduga adalah badan utama pesawat Lion Air JT-610.
Nama lainnya adalah kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514. KRI I Gusti Ngurah Rai ini memiliki mode siluman atau stealth agar tidak mudah terdeteksi oleh musuh dengan kelengkapan persenjataan seperti meriam utama Oto Melara 76/62 mm super-rapid gun, rudal SSM Exocet MM40 Block 3 berjarak jangkau hingga 200 km.
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 merupakan kapal yang mampu membawa 120 kru dengan kecepatan hingga 28 knot. Kapal perusak kawal rudal ini memiliki kemampuan perang antarpermukaan, dengan udara, dengan bawah laut, elektronika, dan kemampuan membajak sistem persenjataan dan kendali dari kapal perang musuh. (Awan)