News

Ini Penyebab 56 Pelajar SMP Sayat Tangan di Pekanbaru

Dari hasil assesment didapatkan keterangan dari para siswa, mereka melakukan aksi tersebut karena mengikuti viral di YouTube.

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 56 pelajar SMP di Pekanbaru, Riau melakukan aksi anarkis menyayat tangannya sendiri. Banyak pihak mengkhawatirkan aksi tersebut dilakukan akibat pengaruh narkoba.

Namun hal itu dibantah Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pekanbaru. Mereka menyatakan anak-anak tersebut usai meminum minuman energi bermerek Torpedo. Kepastian itu didapat dari hasil laboratorium tes urine dan dalam tubuh anak-anak tersebut positif mengandung zat Benzodiasepin atau obat penenang.

“Setelah barang bukti minuman diperiksakan ke Badan POM Riau ternyata hasilnya negatif tidak mengandung Benzodiasepin. Mengapa hal ini bisa terjadi, mungkin yang screening test urinenya positif itu dikarenakan adanya akumulasi zat yang ada dalam minuman di dalam tubuh si korban,” ujar Kepala Bagian Humas BNN Kombes Sulistiandriyatmoko di Pekanbaru, Selasa 2 Oktober 2018.

BNNK Pekanbaru pun mengaku telah menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan Kepala sekolah SMP dan melakukan assesment medis terhadap 56 siswa tersebut. Dari hasil assesment didapatkan keterangan dari para siswa, mereka melakukan aksi tersebut karena mengikuti video viral di YouTube.

Para pelajar yang masih berusia belasan tahun itu, memang mengaku selalu mengkonsumsi Torpedo setiap hari, sehingga membuat pihak sekolah curiga dan melapor ke BNNK Pekanbaru. Namun, didapati hasil bahwa yang dilakukan 56 pelajar yang 99 persennya wanita itu, adalah murni mengikuti challenge viral di YouTube.

Langkah selanjutnya, kata Sulis, BNN akan berkoordinasi dengan Badan POM Pusat untuk memonitor perkembangan selanjutnya. Kemudian memberikan arahan kepada BNNK Pekanbaru agar bekerjasama dengan Polri, BBPOM dan instansi terkait lainnya.

“Termasuk melakukan upaya-upaya pencegahan agar produk tersebut tidak disalahgunakan di luar ketentuan yang sudah tertera pada kemasan produknya.”

Dihubungi terpisah, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto, sangat menyayangkan atas kejadian yang terjadi di Pekanbaru tersebut. Ia mengatakan akan segera mengirimkan Tim KPAI untuk terjun langsung dan mencari tahu, apa sebenarnya yang menyebabkan 56 murid tersebut rela melukai diri mereka. (Rayyan Bahlamar)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close