News

Ini Penyebab Demokrat Absen di Reuni 212

Kemungkinan alasan tidak ada perwakilan Partai Demokrat yang tampak hadir karena mereka sedang sibuk berkampanye untuk partainya.

MATA INDONESIA, JAKARTA – Peneliti kajian intelijen Universitas Indonesia Ridlwan Habib menyatakan peserta aksi reuni 212 terindikasi merupakan pendukung pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga. Tetapi perwakilan Partai Demokrat dikabarkan tidak hadir karena mungkin sedang sibuk berkampanye untuk partainya.

Partai Demokrat saat ini sedang berupaya mengampanyekan program-program mereka sendiri demi meraih suara sebanyak-banyaknya pada pemilihan legislatif yang bersama dengan pemilihan presiden tahun depan.

Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan melakukan “blusukan” yang disebutnya sebagai SBY tour de Java sejak 23 November 2018 dari tanah kelahirannya Pacitan dan berakhir Sabtu 1 Desember 2018 di Cianjur. Perjalanan selama itu menggunakan bus, sudah pasti sangat melelahkan untuk SBY yang sebentar lagi mencapai usia 70 tahun.

Dia juga mengajak keluarganya untuk berkampanye menggunakan bus khusus selama delapan hari tersebut. Dalam beberapa kesempatan putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono tampak maju berbicara kepada pendukungnya.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan, hari Minggu ini tampak asik berdialog bersama mahasiswa dari Asahan Sumatera Utara yang tergabung di Himpunan Mahasiswa Asahan Jakarta atau Himasa. Dia tampak mengunggah gambar kegiatan itu di akun twitternya.

Adapun Wakil Sekretaris Jenderal Andi Arif memantau acara tersebut dari kejauhan. Hal tersebut tampak dari cuitan-cuitannya soal Reuni 212 tersebut di akun twitter

Andi sebelumnya juga mengungkapkan tidak melarang kader Partai Demokrat hadir di acara tersebut, tetapi tidak diungkapkan alasan tidak ada perwakilan partai mercy biru di situ.

“Saya ditanya wartawan apakah Partai Demokrat mendukung Reuni 212 di Monas. Saya menjawab bahwa Partai Demokrat tidak melarang kadernya untuk hadir. Kami juga berharap Reuni itu berlangsung damai, pemerintah jangan represif karena ini bagian dari warga negara yang gunakan hak,” ujar Andi dalam cuitannya.

Sebelumnya Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan, waktu yang tepat bagi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengkampanyekan Prabowo Subianto adalah Maret 2019. Agus mengatakan Demokrat harus menguatkan partai terlebih dulu sebelum kampanye pemilihan presiden.(Nefan Kristiono)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close