
MATA INDONESIA, JAKARTA – Jika Jokowi bersikap otoriter, Indonesia mungkin sudah bernasib seperti Venezuela. Demikian disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantornya, Kamis 7 Februari 2019.
Menurut dia, kepemimpinan Hugo Chaves dan Nicholas Maduro bergaya otoriter dan nepotisme. Akibatnya negara yang tadinya makmur karena minyak kini berantakan.
Bahkan, lanjut JK, membuat penduduknya tidak betah tinggal di negeri sendiri sehingga memutuskan eksodus ke negara tetangga. “Berkaca pada sejarah, gaya kepemimpinan otoriter dan nepotisme menjadi sebab runtuhnya sebuah negara,” kata JK.
Begitu juga saat Soeharto memimpin Indonesia, hampir sama karena otoriter dan penuh dengan nepotisme. “Alhamdulillah Indonesia bisa selamat dari kehancuran hingga kini.”
Sementara Presiden Jokowi tidak melakukan keduanya. Misalnya dalam rapat kabinet JK mengaku selalu dilangsungkan secara demokratis.
Sedangkan, keluarganya sama sekali tidak memanfaatkan jabatan ayahnya untuk kepentingan sendiri. Kedua putranya kini justru memiliki bisnis yang jauh dari kepentingan Istana, seperti Gibran dengan katering Chilli Pari dan martabak Markobar serta Kaesang Pangareng dengan berjualan pisang goreng di seluruh Indonesia.
“Jadi kita aman,” kata JK.
Sehingga, ia menilai sosok Jokowi merupakan sosok yang pas memimpin negara ini pada lima tahun ke depan.
“Jokowi sama sekali tidak ada di (dua) situ, dia (Jokowi) tidak otoriter, karena selalu semua hal dirapatkan demokratis itu kan di kabinet. Kedua, tidak ada keterlibatan keluarganya sama sekali dalam ekonomi, dalam hal politik. Ya buktinya putra beliau, satu catering, satu jual pisang, kan sama sekali tidak ada nepotisme di sini, Jadi kita bisa aman,” kata pria asal Sulawesi Selatan ini.
Ia menegaskan hal seperti itu sebelumnya saat rapat konsolidasi pemenangan Jokowi-Ma’ruf dengan tim kampanye yang turut dihadiri capres nomor urut 01 itu, pada Minggu 3 Februari 2019 lalu, di hotel Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Menjelang pilpres 2019 pada April nanti, banyak masyarakat masih bimbang menentukan pilihan capres dan cawapresnya. Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi -Ma’ruf ini pun menyakinkan pemilih terkait sosok capres nomor 01, Joko Widodo.
“Paling bersih dari situ, dari (dua) calon ini (ya) pak Jokowi, (tak) Otoriter dan Bersih Dari Nepotisme,” ujarnya.