News
Isu Harga Sembako Naik, Begini Jawaban Menohok Jokowi

MATA INDONESIA, JAKARTA – Isu kenaikan harga bahan pokok kerap ‘digoreng’ lawan politik Presiden Joko Widodo. Hal tersebut sangat disayangkan Calon Presiden Pilpres 2019 nomor urut 01 tersebut.
Menurut Jokowi, isu tersebut tidak benar adanya. Sebab harga bahan pokok saat ini memang fluktuatif setiap harinya, namun tetap terkendali. Untuk itu, Presiden mengingkatkan kepada masyarakat agar tidak termakan isu-isu kenaikan harga bahan pokok di pasaran.
“Ada yang datang ke pasar, ngomong harga bahan pokok naik. Dipikir saya enggak pernah keluar masuk pasar. Saya juga sering keluar masuk pasar,” kata Jokowi saat membuka Kongres XX Tahun 2018 Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) di kawasan Kemayoran, Jakarta, Selasa 30 Oktober 2018.
Jokowi mengaku terakhir kali ia menyambangi sebuah pasar di Semarang, Jawa Tengah. Menurutnya, harga-harga itu tidak setiap hari mengalami kenaikan.
“Terakhir saya masuk pasar di Semarang. Saya tanya mbok-mbok yang berjualan, harganya stabil atau enggak stabil. Saya tanyakan itu. ‘Enggak ada, Pak. Hanya cabai, Pak. Cabainya agak naik.’ Tapi itu biasa, harga cabai ada naik, ada yang turun,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, jika harga bahan pokok turun sangat rendah, petani justru rugi. Pemerintah pun selalu berupaya menyeimbangkan harga agar petani tidak rugi, tetapi juga tidak memberatkan konsumen.
“Jangan sampai kita ini termakan isu-isu yang tidak benar. Wong, saya tiap pagi bacaan saya harga-harga, angka-angka. Jangan dipikir saya enggak baca,” kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini lalu menjabarkan harga bahan pokok yang ia terima pagi ini. Harga beras Rp 11.750 per kg, turun Rp 100. Harga telur Rp 22.950 per kg, turun Rp 350. Harga ayam Rp 33.700, turun Rp 1.150. “Saya selalu tiap pagi, telur berapa, beras berapa, mungkin dengan ibu-ibu lebih tahu saya,” kata Jokowi.
Terkadang, sambung dia, harga kebutuhan pokok mengalami penurunan. “Ya seperti itu, biasa fluktuasi seperti itu. Tergantung suplai dan demand. Kalau suplainya banyak berarti harganya turun. Biasa itu,” kata Jokowi.
Yang terpenting, kata dia, pemerintah bisa menjaga stabilitas inflasi. Bahkan, Jokowi menegaskan bahwa inflasi menurun tiap tahunnya. “Inflasinya biasanya 8-9 persen, sekarang di bawah 3,5 persen,” kata Jokowi.
(Rayyan Bahlamar)